Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiket Wisata Pulau Komodo Rp 14 Juta Bakal Dikaji Detail Tahun Depan

Kompas.com - 16/11/2019, 12:51 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga tiket wisata Pulau Komodo Rp 14 juta belum sepenuhnya disepakati dan di sahkan. Begitu pun detail dan konsep yang dirancang.

Kepala Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Shana Fatina Sukarsono mengatakan, pihaknya bakal mengkaji detail mulai tahun depan, tepatnya Januari 2020.

"Detailnya seperti apa baru akan dibahas di Januari 2020. Hasilnya baru ketahuan akhir 2020 kali ya saya belum tahu," kata Shana Fatina Sukarsono di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Jumat (15/11/2019).

Baca juga: Rizal Ramli Sebut Ahok Masuk BUMN Hanya Akan Tambah Masalah

Shana menuturkan, nantinya tiket seharga 1.000 dollar AS atau Rp 14 juta hanya untuk wisatawan asing dengan konsep membership sehingga menjadi eksklusif.

"Itu adalah sebuah usulan. Kami rapat dengan pak menko rencananya akan ada konsep membership di Pulau Komodo karena ingin dijadikan kelas eksklusif," ucapnya.

Saat ini, konsep membership dengan kelas eksklusif memang baru didiskusikan untuk Pulau Komodo saja. Namun, pihaknya juga bakal membahas lebih lanjut area-area lain yang berpotensi eksklusif.

Baca juga: Update CPNS 2019: 5 Instansi dan Formasi Favorit

"Jadi kami ngitung dulu angkanya berapa (yang sesuai untuk merawat taman nasional). Yang eksklusif juga baru yang Pulau Komodo saja, tapi nanti didiskusikan lagi," tutur dia.

Dengan harga yang melonjak, Shana sudah memperkirakan harga tersebut memang akan berdampak pada pasar. Untuk itu, dia tengah memikirkan cara antisipasi.

"Mungkin iya mungkin enggak (berdampak). Tapi akan kami antisipasi penyiapan market yang lebih dini," pungkasnya.

Baca juga: Susi Soal Penghentian Penenggelaman Kapal: Tak Perlu Lagi Bicara...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com