NEW YORK, KOMPAS.com - Kehidupan para miliarder selalu menarik untuk ditelisik. Ini termasuk usaha yang mereka lakukan untuk meraih kesuksesan.
Sejumlah studi pun dilakukan untuk mengetahui resep kesuksesan orang-orang terkaya tersebut. Salah satunya adalah studi terbaru yang dilalukan UBS dan PricewaterhouseCoopers (PwC).
Dilansir dari Business Insider, Minggu (17/12/2019), studi tersebut menemukan bahwa kecerdasan bukanlah kunci kesuksesan para miliarder. Menurut UBS dan PwC dalam laporannya yang bertajuk 2019 Billionaires Report tersebut, ada tiga hal yang menjadi kunci kesuksesan para miliarder.
Pertama, para miliarder memiliki minat yang tinggi untuk mengambil risiko secara cerdas. Kedua, mereka fokus dalam bisnis yang membuat mereka melihat peluang bisnis yang tak dilihat orang lain.
Terakhir, mereka memiliki kegigihan serta keteguhan yang tinggi.
Baca juga: Simak, 10 Negara Ini Hanya Punya 1 Orang Miliarder
Menurut UBS dan PwC, ketiga sifat ini membentuk apa yang dinamakan "efek miliarder," yakni perusahaan-perusahaan yang dipimpin oleh seorang miliarder berkinerja dua kali lebih baik ketimbang perusahaan-perusahaan lainnya.
Studi itu menemukan, perusahaan-perusahaan yang dimiliki oleh para miliarder menikmati imbal hasil sebesar 17,8 persen sepanjang tahun 2003 hingga 2018. Ini lebih tinggi dibandingkan imbal hasil indeks saham MSCI AC World Index yang hanya 9,1 persen.
Perusahaan-perusahaan milik para miliarder juga secara konsisten lebih menguntungkan dan berkinerja baik dalam enam tahun setelah melantai di bursa ketimbang perusahaan-perusahaan yang bukan dimiliki para miliarder.
Temuan dalam laporan UBS dan PwC tersebut juga sejalan dengan studi-studi lainnya, yakni para miliarder berpikir dan bekerja dengan cara berbeda dibandingkan orang-orang pada umumnya.
Baca juga: Para Miliarder Membuktikan, Lakukan 5 Hal Ini Bikin Anda Sukses
Secara terpisah, studi yang dilakukan peneliti Jerman Rainer Zitelmann menemukan bahwa para pengusaha super kaya memiliki toleransi yang tinggi terhadal frustrasi dan lebih berorientasi detail ketimbang orang-orang lainnya.
"Anda bisa mengatakan bahwa orang-orang kaya cenderung tidak menyenangkan dan tidak gelisah, namun mereka memiliki tingkat kesadaran yang tinggi, lebih terbuka terhadap pengalaman baru, dan lebih ekstrovert dibandingkan populasi secara umum," terang Zitelmann.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.