Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Musim Liburan, Sriwijaya Air Group Berikan Gratis Bagasi

Kompas.com - 22/11/2019, 06:00 WIB
Rina Ayu Larasati,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Memasuki musim libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), Sriwijaya Air Group menghadirkan program khusus untuk pelanggan.

Program ini seakan memahami kebutuhan para pelanggan yang memanfaatkan momentum libur Nataru sebagai kesempatan mudik ke kampung halaman dan membawa barang bawaan lebih banyak dari biasanya.

Sriwijaya Air Group akan menambahkan free baggage allowance bagi penerbangan dengan menggunakan armada pesawat ATR yang semula 10 kg per pelanggan menjadi 15 kg per pelanggan.

Sementara untuk penerbangan dengan pesawat Jet yang semula 15 kg per pelanggan menjadi 20 kg per pelanggan.

Baca juga: Menhub Pantau Operasional Sriwijaya Air

Adi Willi Hanhari Haloho, Senior Manager Corporate Communication Sriwijaya Air mengatakan, pemberian program istimewa di momentum libur Nataru ini menjadi salah wujud terima kasih Sriwijaya Air dan NAM Air kepada para pelanggan setia.

“Kami hadirkan program free baggage allowance 15 kg untuk ATR dan 20 kg untuk pesawat Jet ini berlaku untuk seluruh rute penerbangan Sriwijaya Air Group. Program ini sebagai wujud apresiasi kami kepada para pelanggan setia atas kepercayaannya terhadap Sriwijaya Air dan NAM Air selama ini,” kata Willi melalui keterangan pers, Kamis (21/11/2019).

Selama ini Sriwijaya Air Group hanya memberikan free baggage allowance 10 kg per pelanggan untuk pesawat ATR dan 15 kg per perlanggan dalam setiap penerbangan pesawat jet, sehingga pada periode libur Nataru ini ada kenaikan jatah bagasi sebesar 5 kg per pelanggan.

"Jatah bagasi lebih ini bisa dimanfaatkan untuk keperluan membawa oleh-oleh bagi saudara di kampung halaman serta membawa bingkisan atau barang-barang dari kampung halaman kembali ke kota domisili,” ucap Willi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com