Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Cara Hindari Jebakan Pengeluaran Berlebih di Akhir Tahun

Kompas.com - 22/11/2019, 07:08 WIB
Elsa Catriana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Sumber CNBC

JAKARTA, KOMPAS.com - Bukan rahasia bahwa ketika dalam nasa liburan lebih banyak mengeluarkan banyak anggaran, baik untuk belanja atau pengeluaran lainnya.

Dikutip dari CNBC, Jumat (22/11/2019), penelitian Magnify Money mencatat orang Amerika menghabiskan lebih dari 1.000 dollar AS untuk mengajukan utang yang digunakan saat liburan akhir musim.

Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi pengeluaran pada saat liburan. Berikut uraiannya.

1. Mulai rencana penghematan

Mulailah mengurangi pengeluaran untuk meningkatkan arus kas pembelanjaan. Shelly Ann Aweka, penasihat keuangan di TIAA, mengatakan dengan adanya perencanaan keuangan dapat membantu meminimalisir pengeluaran.

"Jika anda menyimpan 100 dollar AS hingga 200 dollar AS sebulan, dana itu bisa digunakan untuk liburan tahun depan," ujarnya.

Baca juga: Simak, Tips Batasi Biaya Liburan untuk Milenial

2. Susun anggaran

Dengan menulis daftar oleh-oleh atau daftar rencana pengeluaran dapat membantu menimalisir biaya pengeluaran.

Jacqui Learn, Chief Brand Officer di Affinitt Federal Credit Union mengatakan perencanaan adalah kunci untuk hidup.

3. Ajak teman-teman bertukar hadiah

Dengan mengajak teman atau keluarga bertukar hadiah dapat digunakan sebagai pengganti liburan. 

David Kilby, pendiri perusahaan kebugaran finansial FinFit, mengatakan biasanya orang-orang bila mendapatkan sebuah hadiah akan lebih senang.

Baca juga: Mau Liburan? Ini Pentingnya Punya Asuransi Perjalanan

4. Kurangi beli barang mahal

Kurangi barang-barang yang bermerek jika kualitas barang merek lokal juga oke punya. Barang brand terkenal dengan harga yang mahal. Sah-sah saja memilikinya tapi kurangi jumlahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com