BRI Bidik Pertumbuhan Laba hingga 11 Persen Tahun Depan

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (KOMPAS100: BBRI) menyatakan target kinerja tahun mendatang yang cukup moderat.

Direktur Utama BRI Sunarso memaparkan, tahun depan, perseroan mematok target pertumbuhan laba di kisaran 10 hingga 11 persen. Angka tersebut naik tipis dibanding tahun ini yang diperkirakan tumbuh 8 hingga 11 persen hingga akhir tahun.

"Untuk prognosa laba bersih pada 2019 sebesar 8 persen hingga 9 persen sedangkan proyeksi 2020 sebesar 10 persen hingga 11 persen," kata Sunarso ketika memberi paparan dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta, Rabu (27/11/2019).

Sementara untuk penyaluran kredit, BRI menargetkan tahun depan bisa tumbuh di kisaran 10 persen hingga 11 persen, naik tipis dari target tahun ini yang diperkirakan tumbuh 9 persen hingga 10 persen.

Baca juga: Plafon Penyaluran KUR BRI Tahun Depan Rp 120 Triliun

Sejalan dengan pertumbuhan kredit, BRI juga terus berupaya dalam menjaga rasio kredit macet atau Non Performing Loan (NPL) 2,40 persen hingga 2,50 persen pada 2020 atau tercatat menurun dari targer 2019 yang sebesar 2,50 persen hingga 2,65 persen.

Sebagai informasi, BRI hingga kuartal III-2019 membukukan laba bersih sebesar Rp 24,80 triliun. Angka tersebut tercatat tumbuh 5,36 persen secara tahunan atau year on year (yoy) bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang hanya sebesar Rp 23,5 triliun.

Sementara dari sisi penyaluran kredit, tercatat hingga kuartal III-2019, BRI secara konsolidasian telah menyalurkan kredit senilai Rp 903,14 triliun atau tumbuh 11,65 persen, lebih tinggi dari industri sebesar 8,59 persen.

Adapun aset BBRI mencapai Rp 1.305,67 triliun atau tumbuh 10,34 persen (yoy). Untuk rasio perbankan lainnya, yakni rasio kredit terhadap simpanan atau Loan to Deposit Ratio (LDR)  tercatat 94,15 persen dan CAR 21,89 persen.