BrandzView
Konten ini merupakan kerjasama Kompas.com dengan Facebook

Rahasia ID Photobook, Sukses Bisnis Cetak Foto di Tengah Disrupsi Digital

Kompas.com - 27/11/2019, 16:07 WIB
Mico Desrianto,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Usai menjalani liburan di Bali, pasangan suami istri bernama Angga (27) dan Ria (28) memiliki keinginan mencetak foto liburan mereka untuk dipajang di rumah.

Alasannya sederhana, pasangan yang baru melangsungkan pernikahan pada bulan Oktober lalu itu ingin menghiasi rumahnya dengan ragam foto kebersamaan mereka.

“Momen indah berdua gitu deh, dan bisa kita tunjukan kepada tamu yang tengah berkunjung ke rumah,” ujar Ria.

Bosan dengan tema yang itu-itu saja, Ria menemukan jasa cetak foto yang tak biasa di Facebook, ID Photobook namanya.

Di sana, Ria tertarik dengan konsep yang ditawarkan, yakni cetak foto yang dibuat serupa dengan majalah.

Hasilnya, foto mereka dapat dinikmati dengan cara yang berbeda. Kualitas kertasnya bukan kaleng-kaleng, teksturnya pun lembut jika disentuh.

“Keren hasilnya,” sambung Ria.

Sebagaimana diketahui, di era serba digital seperti saat ini, keberadaan bisnis cetak foto semakin tergerus oleh arus perkembangan zaman.

Baca juga: Kisah Jangkar Bawono, Sukses Maksimalkan Bisnis Sepatu Kulit Lewat Promosi Digital

Selain karena semakin banyaknya populasi masyarakat pemilik smartphone berkamera canggih dan kapasitas penyimpanan yang besar, hadirnya sosial media seperti Instagram disinyalir turut menjadi penyebabnya.

Namun tidak bagi ID Photobook, bisnis cetak foto mampu berbicara banyak di tengah disrupsi digital.

Founder ID Photobook Rizki Akbar (36) menjelaskan, lahirnya ide usaha ini bermula dari kejeliannya melihat peluang.

Sekira empat tahun lalu, ia acapkali mendengar keluhan dari orang sekeliling yang mengalami kehilangan ratusan foto akibat memori eksternal di smartphone mereka rusak atau tak sengaja terhapus.

Contoh album foto dari ID PhotobookId Photobook Contoh album foto dari ID Photobook
“Mayoritas ibu-ibu muda yang mengalami itu (kehilangan foto). Selain itu, mereka juga memiliki hasrat membuat foto mereka bisa dilihat dengan cara yang berbeda,” ujar Kiki kepada Kompas.com, Minggu (17/11/2019).

Dari hal tersebut usaha Kiki berkembang pesat, bahkan tak membutuhkan waktu lama setelah lahir pada 2016 lalu. Kini, Kiki sudah mempekerjakan puluhan karyawan.

Menilik cara kerjanya, pemesan cukup mengirimkan sejumlah foto yang ingin dicetak di website resmi, lalu tim dari ID Photobook akan mengolahnya menjadi album foto dengan tema yang sesuai dan tentunya menarik.

Harganya pun terbilang terjangkau, ID Photobook memiliki sejumlah paket cetak album foto mulai dari Rp 100.000.

“Dengan harga itu, pelanggan bisa mendapatkan album foto dengan kualitas premium,” jelasnya.

Promosi di media sosial, kunci sukses ID Photobook

Meski berhasil menjalani bisnis, Kiki menjelaskan pencapaiannya ini tidak cukup hanya mengandalkan produk yang kreatif.

Tanpa melakukan promosi, ia meyakini usahanya tak akan bisa seperti sekarang. Saat melakukannya, Kiki memilih beriklan di media sosial yakni Facebook.

“ID Photobook bisa melejit karena beriklan di Facebook,” terangnya.

Baca juga: Berawal dari Kegemaran Belanja Tas Branded, Maya Kini Punya Bisnis Beromzet 3M

Kiki melanjutkan, awalnya ia hanya sekadar coba-coba beriklan di sana. Seiring berjalannya waktu, ia akhirnya menemukan fitur iklan yang tepat untuk usahanya tersebut.

“Di awal kami hanya mengeluarkan dana kecil, hanya ratusan ribu,” papar Kiki.

Fitur yang digunakan Kiki untuk ID Photobook adalah Ads Bussines Manager.

Ia menjelaskan, sejak mengetahui fitur tersebut, iklan yang ia lakukan dapat lebih terukur, seperti target konsumen yang dituju serta dapat terjangkau dengan skala yang luas.

“Dengan Ads Bussines Manager, kami jadi lebih leluasa mengontrol aset bisnis ID Photobook, misalnya pengelolaan page lebih dari satu orang atau akun,” cerita Kiki.

Hasilnya, bisnis Kiki mulai diketahui khalayak, terutama para ibu muda yang menjadi target konsumen ID Photobook.

Per harinya ID Photobook melayani lebih dari 1000 pesanan.

Pesanannya pun kini tak hanya di Pulau Jawa saja, ID Photobook juga melayani pelanggan hingga Aceh sampai Papua.

Merasa memiliki peluang untuk berekspansi, ke depan Kiki ingin ID Photobook bisa dikenal hingga ke luar negeri.

“Saya sudah merencanakan membuat divisi internasional demi mewujudkannya,” papar Kiki.

Terakhir, Kiki tak luput memberikan saran bagi para pengusaha agar dapat sukses melakukan promosi di media sosial.

Kiki mengatakan, para pengusaha dapat mengetahui seluk beluk tentang promosi di media sosial dengan mengikuti kursus online gratis yang disediakan oleh Facebook.

“Pengusaha tak hanya bisa mempelajari apa itu iklan, tapi juga bagaimana memiliki format iklan yang tepat sehingga mampu meningkatkan penjualan,” jelas Kiki.


komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com