Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temui Wamen BUMN, Dirjen Perhubungan Udara Mau Bahas Harga Avtur?

Kompas.com - 28/11/2019, 14:37 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Polana B Pramesti mendatangi Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (28/11/2019) sekitar pukul 12.50 WIB.

Polana datang dengan ditemani dua orang stafnya. Dia mengatakan, ingin bertemu dengan Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin.

“Mau ketemu Pak Wamen, mau ngobrol-ngobrol saja,” ujar Polana.

Baca juga: Menhub Undang Swasta Pasok Avtur, Ini Tanggapan Pertamina

Namun, saat ditanyai ihwal kedatangannya untuk pembahasan masalah avtur yang dijual Pertamina. Polana tak mau menjawabnya.

“Mau ngobrol-ngobrol saja sama Pak Wamen. Beliau kan teman lama saya,” kata Polana.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi tengah mencari cara untuk menurunkan harga avtur yang berpengaruh pada mahalnya tiket pesawat. Apalagi, momen natal dan tahun baru di depan mata.

Salah satu cara yang dia tempuh yakni dengan mengundang pemain swasta untuk memasok avtur kepada maskapai-maskapai nasional di beberapa bandara.

Baca juga: Harga Avtur Pertamina Mahal, Menhub Akan Undang Pemasok Swasta

Adapun selama ini, PT Pertamina (Persero) merupakan satu-satunya pemasok avtur untuk maskapai nasional. Depo pengisian avtur Pertamina untuk pesawat udara baik domestik maupun internasional terdapat di 65 bandara.

"Saya sampaikan ke Pak Erick (Menteri BUMN), kalau tidak ada penurunan harga dari Pertamina, bulan Februari (2020) kita masukkan pemain yang lain," kata Budi Karya Sumadi saat Rapat Kerja bersama Komisi V DPR RI di Jakarta, Senin (25/11/2019).

Sebelum mengundang pihak swasta pada Februari 2020, Menhub bakal mengadakan rapat dengan Menteri BUMN Erick Thohir untuk meminta PT Pertamina (Persero) menurunkan (rebalancing) harga avtur.

Pasalnya, harga avtur di Indonesia lebih mahal ketimbang harga avtur di Singapura. Di Jakarta sendiri, perbedaan harga mencapai 25 persen. Sementara di daerah lain, perbedaan harga avtur jauh lebih tinggi.

Baca juga: Pertamina : Mahalnya Avtur Karena Kondisi Geografis RI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com