Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Luhut Mengajak VW untuk Produksi Mobil Listrik di Indonesia

Kompas.com - 02/12/2019, 05:07 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengajak Volkswagen (VW), salah satu produsen otomotif Jerman, untuk memproduksi mobil listrik di Indonesia.

Hal itu disampaikan Luhut saat mengunjungi kantor pusat VW di Hannover, Jerman.

Luhut berkunjung bersama Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dan Dubes RI untuk Jerman Arif Havas Oegroseno dan diterima jajaran yang dipimpin Dirk Große-Loheide, Board Member for Procurement at Volkswagen.

Dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (1/12/2019), VW mengungkapkan bahwa mengembangkan mobil elektrik adalah salah satu visi mereka di masa depan.

"Fokus kami sekarang adalah mengembangkan mobil elektrik, kami tidak terlalu fokus pada mobil hibrid," kata Große-Loheide.

Baca juga: Cita-cita Jokowi: Jadikan Indonesia Pusat Industri Mobil Listrik Dunia

VW baru saja meluncurkan mobil baru berteknologi listrik murni VW ID.3 yang akan dipasarkan tahun depan. Mobil ini mengandalkan baterai bertenaga 45 kWh dan mampu menempuh jarak hingga 330 kilometer (km).

Ketika ditanya Menko Luhut alasan VW belum menjual produk mobil listriknya ke Indonesia, mereka menyebut bahwa secara infrastruktur pendukung seperti stasiun pengisi daya di Indonesia yang dinilai belum siap.

Menanggapi hal tersebut, Luhut meresponsnya dengan mengatakan bahwa perusahaan listrik negara, PLN dan PT Pertamina telah mulai membangun beberapa stasiun pengisi daya listrik, Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Jakarta, Tangerang, Bali, dan Bandung.

"Saat ini kami sedang terus mengembangkan infrastruktur pendukung dalam rangka menyediakan infrastruktur bagi kendaraan bermotor berbasis baterai, sesuai dengan Perpres (Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019)," katanya.

Baca juga: Kritik Luhut, Faisal: Ini Calo Apa Menteri? Semua Diurus...

Halaman:
Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com