Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick Thohir : PLN Paling Besar Dapat Suntikan Modal dari Negara

Kompas.com - 02/12/2019, 13:50 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, Penyertaan Modal Negara (PMN) yang masuk ke perusahaan plat merah sebesar Rp 105,5 triliun di periode 2015-2019.

Dari total tersebut, paling banyak diserap oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Hal tersebut diungkapkan Erick saat rapat perdana dengan Komisi VI DPR RI pada Senin (2/12/2019).

“Dari dana tersebut lebih terserap di dua perusahaan, yaitu PLN dan Hutama Karya. PLN sendiri Rp 35,1 triliun atau kurang lebih 33 persen, Hutama Karya Rp 16,1 triliun atau kurang lebih 15 persen,” ujar Erick.

Erick menjelaskan, PMN yang diberikan PLN digunakan untuk pemerataan listrik di seluruh wilayah Indonesia.

Baca juga : Jokowi Suntik Rp 10,5 Triliun untuk Hutama Karya, Buat Apa?

Sedangkan Hutama Karya, sebagian besar digunakan untuk pembangunan Tol Trans Sumatera.

“Penggunaan (PMN) daripada PLN sendiri karena bagian dari penugasan pemerintah dalam pembangunan instalasi ketenagalistrikandan Hutama Karya lebih pada Tol Trans Sumateran yang kemarin sudah diresmikan (dan) masih kurang lebih 400 km,” kata Erick.

Mantan Ketua INASGOC itu menambahkan, di tahun ini PLN dan Hutama Karya masih membutuhkan suntikan dana dari negara untuk melanjutkan program yang telah ditugaskan.

“Pada 2019 ini PLN sendiri membutuhkan dana Rp 6,5 triliundan sudah terlaksana Rp 2,5 triliun yang sudah masuk untuk pelayanan program listrik masuk desa. PMN pada 2019 juga ada HK yang saya rasa sangat besar, yaitu Rp 10,5 triliun untuk pembangunan tujuh ruas tol Sumatera,” ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com