Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2025, Kemenperin Bidik Produksi Kendaraan Bermotor 20 Persen Bebas Emisi

Kompas.com - 04/12/2019, 15:29 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan produksi kendaraan bermotor pada tahun 2025 sebanyak 2 juta kendaraan bermotor.

Dimana 20 persen dari kendaraan bermotor sudah low carbon emission vehicle (LCEV).

"Untuk produksi tahun 2020 sampai 2025 kalau diharapkan produksi kendaraan bermotor sebanyak 2 juta, dimana 20 persen kendaraan tersebut hemat energi," kata Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan (Imatap) Kemenperin Putu Juli Ardika di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (4/12/2019).

Putu menjelaskan, industri otomotif memberikan nilai tambah yang maksimal bagi ekonomi Indonesia.

Baca juga: PLN Dorong Program Percepatan Kendaraan Listrik

Namun demikian pemerintah terus memacu bisnis otomotif untuk membuat lebih banyak lagi kendaraan yang hemat energi dan ramah lingkungan.

"Target-target pemerintah untuk kendaraan bermotor (mobil) dan kendaraan bermotor roda dua itu yang hemat energi," jelasnya.

Secara masif, sejak kendaraan hemat energi diluncurkan pada tahun 2013, maka total akumulasi sampai dengan 2025 adalah 40 persen kendaraan hemat energi.

"Jadi secara masif 40 persen kendaraan yang diproduksi sudah benar-benar hemat energi. Atau dengan kata lain kita sudah tidak usah lagi buang-buanh uang untuk membeli bahan bakar," katanya.

Baca juga: Aturan Turunan Kendaraan Listrik Harus Segera Rampung

Putu menjelaskan, apa yang sudah ditargetkan sudah menunjukkan percepatan. Ia bahkan menargetkan ekspor di tahun 2025 sebanyak 310.000 unit kendaraan bebas emisi.

"Apa yang kita targetkan sudah sangat banyak terjadi percepatan. Tahun 2025 itu ekspornya kita untuk kendaraan bermotor diharapkan 310.000 unit," jelasnya.

Sebelumnya dalam acara GIIAS beberapa waktu lalu yang dihadiri 30 produsen mobil, pemerintah menargetkan pada tahun 2025 ekspor kendaraan bermotor bisa mencapai 1 juta unit kendaraan bermotor.

"Itu artinya ada 300 persen kenaikan di ekspor. Kenaikan di ekspor kan berarti produksinya akan meningkat," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Earn Smart
Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Whats New
KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

Whats New
Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

Whats New
Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com