Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Moeldoko: Pembangunan Pipa Gas Trans Kalimantan Tingkatkan Pertumbuhan Industri

Kompas.com - 04/12/2019, 17:39 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kepala Staf Kepresidenan Jendral TNI (Purn) Moeldoko menyampaikan pembangunan pipa gas bumi Trans Kalimantan akan meningkatkan pertumbuhan industri, menyerap tenaga kerja, dan menggerakkan sektor riil.

Hal tersebut disampaikan Moeldoko saat menjadi keynote speaker Focus Grup Discussion (FGD) “Sinergitas Pembangunan Pipa Gas Bumi Trans-Kalimantan” di Grand Mahkota Hotel Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (03/12/2019).

“Membangun pipa gas trans kalimantan ini seperti antara telur dan ayam, tapi kita mesti memulai, telurnya kita adakan dulu,” ungkapnya seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Dia menambahkan, jika pipa gas dibangun secara perlahan, lama kelamaan sektor industri pasti akan masuk di wilayah sepanjang pipa Trans Kalimantan tersebut.

Rencananya, pipa gas ini akan membentang sepanjang 2.219 kilometer (km) dari Bontang – Banjarmasin – Palangkaraya – hingga Pontianak.

Baca juga: Dalami Supply and Demand Gas di Kalimantan, BPH Migas Adakan FGD

Lebih lanjut, Moeldoko mengharapkan pembangunan jaringan gas ini seperti pembangunan jalan tol dalam 5 tahun terakhir Pemerintahan Presiden Jokowi.

Dia menyebutkan, pemerintah mampu membangun jalan tol sepanjang 1.350 Km yang sebelumnya dianggap mustahil.

Sesuai visi Jokowi

Pada kesempatan itu, Moeldoko juga menyebut upaya pembangunan pipa gas bumi ini sejalan dengan visi Presiden Joko Widodo.

Visi tersebut memiliki lima prioritas aspek, khususnya infrastruktur yang salah satu indikatornya adalah Indonesia yang demokratis di mana hasil pembangunannya bisa dinikmati seluruh rakyat.

Kelima aspek tersebut meliputi infrastruktur, investasi, kualitas sumber daya manusia, reformasi birokrasi, dan Anggaran Pendaptan dan Belanja Negara (APBN) yang tepat sasaran.

“Pembangunan infrastruktur adalah pembangunan peradaban manusia,” ungkap Moeldoko.

Pembangunan Pipa Gas Trans Kalimantan sesuai dengan arahan Presiden Jokowi untuk kedaulatan energi. DOK. Humas BPH Migas Pembangunan Pipa Gas Trans Kalimantan sesuai dengan arahan Presiden Jokowi untuk kedaulatan energi.

Dia menambahkan, rencana ini sesuai dengan arahan Presiden yang menginginkan kedaulatan energi. Maka dari itu, pemerintah berkomitmen merancang strategi pemanfaatan sumber energi gas bumi

Pemanfaatan tersebut nantinya untuk industri, ketenagalistrikan, rumah tangga dan transportasi. Hal lain yang diutamakan adalah pemanfaatan yang memiliki nilai tambah paling tinggi.

Baca juga: Moeldoko: Rencana Pembangunan Pipa Gas Trans Kalimantan Sejalan dengan Visi Presiden

“Memang ini sudah masuk di dalam blueprint-nya dari Kementerian ESDM ya. Setelah saya pulang dari sini saya pasti lapor presiden terkait keinginan masyarakat Kalimantan untuk merealisasikan pembangunan pipa ini,” ujarnya.

Moeldoko melanjutkan, jika belum masuk Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJPMN), nanti akan diusahakan bagaimana itu bisa diharmonisasikan.

Penuhi kebutuhan energi masyarakat Kalimantan

Sementara itu, Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) M. Fashurullah Asa menyampaikan pembangunan pipa gas bumi trans-Kalimantan ini merupakan tindak lanjut Rencana Induk Gas Bumi Tahun 2012-2025.

Baca juga: BPH Migas Dorong Pembangunan Pipa Gas Trans Kalimantan

Ifan, sapaan akrab Fashurullah, mengatakan BPH Migas terus mendorong terwujudnya pembangunan pipa trans-Kalimantan untuk meningkatkan pemanfaatan gas bumi di dalam negeri khususnya bagi seluruh masyarakat di Pulau Kalimantan.

"Hal ini sekaligus ikut membantu mengurangi defisit perdagangan melalui peningkatan pemanfaatan gas bumi sebagai substitusi bahan bakar minyak terutama pada sektor kelistrikan dan pertambangan,” ungkapnya.

Selain itu, lanjut Ifan, pembangunan ini juga untuk mendukung kesepakatan Paris Agreement tahun 2015 dan untuk mendukung pengembangan kawasan industri dengan berbasis clean energy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com