Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JK : Ekonomi Lesu, Presiden Tidak Boleh Pesimistis

Kompas.com - 05/12/2019, 08:42 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden periode 2014 - 2019 Jusuf Kalla memaparkan tantangan ekonomi Indonesia karena dunia global yang sedang diliputi ketidakpastian.

Menurut dia, ekonomi dunia memang melemah, begitu pula dengan Indonesia. Namun demikian, pemerintah tidak boleh bersikap pesimistis.

"Presiden tidak boleh pesimis. Direktur juga tidak boleh pesimis. Kepala rumah tangga juga," ujar dia ketika memberi pemaparan usai menerima penghargaan di Jakarta, Rabu (4/12/2019).

Dia menjelaskan, dalam mengelola keuangan negara, tak jauh berbeda sepertu mengelola sebuah perusahaan maupun rumah tangga.

Ketika ekonomi rumah tangga melemah, maka kepala rumah tangga akan melakukan penghematan. Namun, penghematan tersebut bukan dalam jangka panjang. Hal-hal pokok yang berkaitan dengan investasi masa depan tetap dilakukan.

Baca juga : Jokowi Sebut Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun Ini Lebih Rendah dari Target

Misalnya saja untuk biaya sekolah anak, atau bahkan untuk membuka peluang usaha.

"Jadi ini kehidupan ekonomi jalan. Nggak mungkin hanya di rumah, termenung, sedih," ujar dia.

"Menteri juga gitu, menghemat penting tapi tetap menjaga masa depannya, siklus ke bawah naik juga nanti," ujar dia.

Kalla pun memaparkan, Indonesia seharusnya tudak berpikir mengenai bagaimana bisa bertahan untuk saat ini, namun satu hingga tiga tahun mendatang.

Meski di sisi lain, banyak pula dilema yang harus dihadapi untuk menjaga kinerja perekonomian RI.

"Kalau keadaan stagnan, inflasi rendah. Itu sebenarnya permintaan turun, supply turun, ekonomi agak kurang berjalan. Itu juga tanda tentang demand dan supply," jela Kalla.

"Jadi seperti itulah kira-kira yang harus kita buat, survive 1-2 tahun, dan berkembang 3 tahun lagi. Pasti survive," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com