Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harapan Sri Mulyani untuk KPK: Jangan Sampai Dianggap Sebagai Ancaman

Kompas.com - 09/12/2019, 16:16 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan pesannya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia, Senin (9/12/2019).

Dia mengatakan, KPK memiliki tugas berat dalam menjalankan tugasnya sebagai institusi yang bertanggung jawab atas pencegahan korupsi. Sebab, KPK harus mengubah pola pikir masyarakat yang menganggap lembaga tersebut sebagai institusi pengawas yang mengancam.

"Jadi menurut saya, tugas paling berat dari KPK adalah memindahkan mindset itu, menciptakan society yang based on trust. Kalau didominasi oleh ketakutan dan apalagi merasa ini sebagai ancaman, maka seluruh sistem akan mengikuti tone seperti itu," ujar Sri Mulyani.

"Dan itu very high cost, sangat tidak pasti. Dan dari sisi ekonomi itu menjadi beban yang luar biasa," ujar dia.

Baca juga : Menpan RB Soal Pegawai KPK Jadi ASN: Ada Proses Seleksi Dong...

Sri Mulyani pun mengatakan jika PNS merasa KPK merupakan partner, bukan institusi yang mengancam, hal itu akan memunculkan rasa percaya, bukannya tercipta rasa saling curiga.

Dengan terciptanya rasa saling percaya, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menilai bisa mendorong perekonomian yang lebih maju.

"Di dalam suatu masyarakat atau bangsa kalau ada trust itu ekonominya kan maju luar bisa," ujar dia.

Lebih lanjut dia mengatakan, upaya membangun sistem yang bersih dalam birokrasi harus dilakukan secara berkelanjutan.

Menurut Bendahara Negara, kesadaran untuk anti korupsi pun harus dibangun oleh setiap individu.

"Kita tetap akan bangun suatu sistem untuk mengingatkan bahwa Anda pejabat publik, yang Anda lakukan matters untuk publik dan bukan untuk diri snediri. Nah hal-hal yang sifatnya konkret sepeti itu menjadi contoh, role modelling, dan aplikasikan keseharian itu menjadi paling penting dalam upaya membangun institusi dan melakukan pencegahan," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com