Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibuka Melemah, Ini Proyeksi Rupiah Hari Ini

Kompas.com - 11/12/2019, 09:51 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada awal perdagangan di pasar spot pada Rabu (11/12/2019) kembali mengalami pelemahan.

Mengutip data RTI pada pukul 09.32 WIB, rupiah dibuka melemah pada Rp 14.035 per dollar AS atau turun 10 poin sebesar 0,07 persen dibanding penutupan Selasa pada level Rp 14.025 per dollar AS.

Baca juga: Cara Mengajukan Sanggahan Jika Gagal Seleksi Administrasi CPNS 2019

Kepala Riset dan Edukasi PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memproyeksikan sepanjang hari ini rupiah akan bergerak secara terbatas akibat rencana AS yang ingin menunda penerapan tarif dagang pada 15 Desember 2019 mendatang jika kesepakatan dagang dengan China tidak tercapai.

"Rupiah mungkin akan bergerak pada kisaran sempit hari ini. Kabar dari WSJ memyebut AS akan menunda penerapan tarif tanggal 15 Desember," kata Ariston kepada Kompas.com.

Namun sayangnya kabar ini dibantah oleh penasehat ekonomi AS Larry Hudlow. Larry menyebut hingga kini pihaknya belum bisa mengkonfirmasi hal tersebut.

Baca juga: Ahok: Saya Yakin Bisa Membawa Pertamina Jadi Perusahaan Kelas Dunia

"Hal ini menyebabkan kesepakatan dagang masih menjadi tanda tanya," ujar Ariston.

Disisi lain, pasar akan menantikan hasil keputusan bank sentral AS terkait potensi kebijakan selanjutnya yang dijadwalkan akan dirilis siang ini, waktu setempat.

Ariston memproyeksikan rupiah sepanjang hari ini akan bergerak pada kisaran Rp 13.390 per dollar AS sampai dengan Rp14.050 per dollar AS.

Baca juga: Kembali Menguat, Rupiah Pagi Berada di Bawah Rp 14.000 Per Dollar AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Work Smart
BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Spend Smart
SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

Whats New
Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com