Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OVO Akui Sudah Potong Anggaran Bakar Uang hingga 50 Persen

Kompas.com - 11/12/2019, 18:25 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Visionet Internasional atau yang lebih dikenal sebagai OVO terus mengejar transaksi dari para pengguna.

Salah satu upaya yang dilakukan oleh pelaku fintech payment ini dengan gencar melakukan pemasaran.

President Director OVO Karaniya Dharmasaputra menyatakan marketing dibutuhkan oleh pelaku fintech payment dalam mengedukasi masyarakat agar menggunakan produk uang digital. Ia mengambil contoh pelaku e-commerce dan ride hailing awalnya juga melakukan hal yang sama.

“Tapi sekarang kita menyaksikan sebuah pasar sudah sangat mature. Tidak hanya didominasi oleh anak muda hingga yang berusia 40 tahun ke atas. Dengan basis konsumen yang semakin besar akan jadi basis yang baik untuk menjadikan perusahaan fintech memiliki bisnis yang berkesinambungan,” ujar Karaniya pada acara 2nd Top 20 Financial Institution & Best CFO of Financial Institution 2019 di Jakarta pada Rabu (11/12/2019).

Baca juga: Mochtar Riyadi: Kami Terus Bakar Uang di OVO, Mana Kuat...

Ia mengakui memilki anggaran marketing yang besar lantaran OVO percaya memiliki bisnis jangka banyak. Namun, langkah ini dalam waktu yang singkat bisa menjangkau basis pengguna yang sangat banyak.

"Perlahan kami percaya bisa hasilkan revenue ke tingkat profitability. Terus terang satu tahun ini kami potong bujet marketing 50 persen," imbuhnya.

"Apakah volume transaksi turun? Ternyata tidak. Bujet marketing akan terus kami turuni. Tapi penggunanya terus tumbuh karena masyarakat sudah nyaman dan teredukasi," jelas Karaniya.

Karaniya menyebut OVO sudah terdapat di 115 juta perangkat. Adapun pengguna OVO sebanyak 87 juta pengguna, sedangkan monthly active user 11 juta hingga 12 juta.

Karaniya menyatakan saat ini transaksi paling besar dari OVO berasal dari e-commerce. Nilai transaksi di e-commerce juga lebih besar dari ride hailing maupun food and beverage. (Maizal Walfajri)

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: OVO akui sudah potong budget bakar uang hingga 50%

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com