Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick Thohir Disebut Punya Proyek di Garuda, Ini Kata Jubir Kementerian BUMN

Kompas.com - 12/12/2019, 11:29 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus penyelundupan komponen motor gede Harley Davidson dan sepeda Brompton terus bergulir.

Tak hanya menyentuh ranah pribadi eks Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), tetapi juga menyoal proyek Menteri Badan Usaha Negara (BUMN) Erick Thohir.

Hal itu tercetus dalam sebuah acara di salah satu stasiun televisi swasta, Selasa (10/12/2019). Dalam acara ini, sang pembawa acara Karni Ilyas menyebutkan bahwa perusahaan milik Erick Thohir memiliki proyek di Garuda Indonesia. “Proyek itu, … seputar urusan handling,” ujar Karni.

Baca juga: Erick Thohir Akan Lebur Bisnis Sampingan BUMN, dari Hotel hingga Rumah Sakit

Juru bicara Kementerian BUMN Arya Sinulingga tak menampik kabar itu. Arya dengan terus terang menyebutkan bahwa kabar itu juga diterimanya.

Oleh karena itu, dirinya juga langsung mengecek kabar tersebut ke Garuda sampai ke bosnya, Erick Thohir.

Menurut Arya, Erick pun langsung melakukan pengecekan ke Mahaka.

“Mahaka Group memang memiliki proyek terkait Garuda, tapi Mahaka hanya menyediakan artis. Nilainya sekitar Rp 300 juta,” kata Arya seperti dikutip dari Kontan.co.id, Kamis (12/12/2019).

Baca juga: Ini 7 BUMN yang Disasar Erick Thohir dalam Sebulan

Mahaka, kata Arya, merupakan perusahaan yang berbisnis di media. Sebelum Erick Thohir menjadi Menteri BUMN, perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu sudah besar. Erick pun sudah mundur dari Mahaka Group, begitu masuk pemerintahan sebagai Menteri BUMN.

Arya juga menjelaskan, proyek itu mendatangkan dan mengelola artis dalam peluncuran pesawat jenis Airbus A300-900 Neo yang baru saja didatangkan dari pabrik Airbus di Toulouse, Perancis. Di pesawat itu kemudian didapati barang selundupan komponen motor bekas Harley Davidson dan Brompton.

Menariknya, Karni juga menyoal bahwa ada dugaan kasus selundupan Harley dan Brompton yang diduga milik eks Dirut Garuda.

“Rahasia umum bahwa banyak pejabat negeri ini yang suka bawa barang-barang (mewah), dan lolos begitu saja. Ini nilainya juga tak sampai Rp 1,5 miliar, tapi jadi heboh. Harusnya kalau penyelundupan nilainya ratusan miliar, ” kata Karni.

Baca juga: Awak Kabin Garuda Adukan Dosa-dosa Ari Askhara ke Erick Thohir

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com