Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KKP Ringkas Perizinan Kapal dari 14 Hari menjadi 1 Hari

Kompas.com - 13/12/2019, 18:20 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo tengah berupaya mempersingkat izin operasi kapal ikan. Dari yang semula 14 hari, pihaknya telah mampu menyingkat menjadi 8 jam alias 1 hari.

Kendati demikian, pemangkasan izin itu masih jauh dari harapan presiden yang meminta pemberian izin hanya memakan waktu 1 jam.

"Kami lagi simulasi. Dan dilaporkan dari 1 jam yang diinginkan presiden, simulasinya baru bisa 1 hari dalam waktu 8 jam. Kami akan kerja ekstra," kata Edhy Prabowo di Jakarta, Jumat (13/12/2019).

Baca juga: Menteri KKP: Ini Gebrakan Saya...

Pemangkasan waktu izin dari 14 hari menjadi 1 hari sudah menghemat ongkos para nelayan dan menyederhanakan birokrasi. Apalagi, banyak nelayan yang menggantungkan hidupnya di laut untuk makan sehari-hari.

Bila perizinan kapal memakan waktu lama, bisa dipastikan performa dan hasil tangkapan nelayan tak seperti hari biasa.

"Kalau ini benar 8 jam saja, ini akan banyak menghemat ongkos buat para pelaku usaha. Yang jelas yang kami harapkan izin-izin ini bisa menghemat biaya dari mereka beroperasi," tutur Edhy.

Tak hanya mempersingkat izin kapal, Edhy berencana tak lagi mengecek fisik kapal secara rutin seperti yang dilakukan Susi Pudjiastuti. Dia percaya sepenuhnya kepada nelayan.

Dia bilang, pengecekan fisik hanya akan dilakukan bila ada kendala, kesulitan, dan sesuatu darurat yang terjadi di kalangan pelaku usaha.

"Kan banyak kapal-kapal yang secara data ada di kita, ngapain lagi di cek lagi. Kecuali ada  masalah, kan ada waktu care, nah ini baru kita lakukan. Kapalnya juga bukan kapal yang baru  kita kasih kepercayaan kepada mereka, tapi bukan berarti kita longgar," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com