Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eselon III dan IV Dipangkas, Negara Bisa Hemat Rp 12 Miliar Per Tahun

Kompas.com - 15/12/2019, 18:26 WIB
Ade Miranti Karunia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti dari Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD), Naomi Aprilina Simanjuntak memperkirakan, akan ada Rp 10 hingga 12 miliar anggaran negara maupun daerah yang akan berkurang per tahunnya.

Jumlah tersebut terkait adanya wacana Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mencetuskan, pemangkasan pejabat Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk eselon III, IV dan V di pemerintahan pada tahun 2020.

"Berarti sekitar Rp 10 (miliar) sampai 12 miliar per tahunnya bisa dipangkas oleh pemerintah," kata Naomi di Jakarta, Minggu (15/12/2019).

Perhitungan ini berdasarkan data yang mereka miliki.

Baca juga: Kemenkeu Pangkas Eselon III dan IV, Ini Rinciannya

Sebagai contoh, jabatan eselon III terdapat 98.658 pegawai, bila dijumlahkan dengan tunjangan kinerja (tukin) mereka berkisar Rp 37 juta hingga Rp 46 juta per tahun, maka selama ini anggaran negara telah telah mengeluarkan sekitar Rp 4 miliar.

"Dan juga untuk eselon IV 327.058 PNS, kita ambil contoh tunjangan kinerja per tahunnya mendapatkan Rp 22 juta, itu sekitar Rp 7 sampai 8 miliar," jelasnya.

Namun, ketiga pejabat eselon ini nantinya akan beralih tugas ke fungsional, pemerintah melalui Kementerian Keuangan harus melihat lagi dari aspek tunjangan serta fasilitas yang disesuaikan.

"Ketika eselon III dan IV ini dialihkan ke fungsional, akankah dia tidak mendapatkan tunjangan kinerja atau fasilitas apapun? Penyelarasan kebutuhan ini harus dilihat. Tidak mudah loh Kabag atau Kasi yang sebelumnya mendapatkan tukin, kemudian tidak ada," ucapnya.

Baca juga: Jokowi: Maaf Kalau Ada Eselon IV dan III, Kita Pangkas Tahun Depan

Dia kembali mengatakan, bahwa wacana tersebut tidak hanya serta-merta dipangkas saja jabatan kemudian beralih ke fungsional. Dibutuhkan peta jalan yang tersistem untuk dapat berjalan sesuai rencana.

"Apakah ini benar-benar ditiadakan atau mungkin ada dengan porsi sekian misalnya? Kita juga harus melihat bahwa fungsional seperti apa. Makanya harus ada roadmap sistem," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Work Smart
BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Spend Smart
SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

Whats New
Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com