Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Benih Lobster, Hashtag "Tenggelamkan Edhy Prabowo" Jadi Trending

Kompas.com - 17/12/2019, 06:36 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pro dan kontra soal ekspor benih lobster terus berlanjut. Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti semakin jelas memperlihatkan ketidaksenangannya saat wacana ekspor benih lobster kembali dibuka.

Tak hanya Susi, netizen pun turut menyuarakan ketidaksenangannya soal wacana itu. Sejak Senin malam (16/12/2019), hashtag #TenggelamkanEdhyPrabowo jadi trending topic ke-3 di jagad twitter.

Setidaknya hingga berita ini ditayangkan, lebih dari 7.000 orang menyematkan hashtag itu pada postingannya.

"Bohong, saya berinteraksi langsung dgn nelayan, tidak ada yg bergantung pd benih lobster utk dijual, mrk sdh paham, justru mrk menangkap yg 2.05 ons ke atas, yg bertelur dilepas #TenggelamkanEdhyPrabowo," tulis akun @WinSamb dikutip Kompas.com, Selasa (17/12/2019).

Baca juga: Ironi Lobster, Indonesia yang Punya Benih, Vietnam yang Untung Banyak

Tak hanya akun itu, beberapa akun lainnya juga merasa heran mengapa ekspor benih lobster disamakan dengan ekspor nikel yang belakangan juga ramai.

Bahkan ada pula beberapa orang yang sengaja menandai Presiden RI Joko Widodo agar segera bertindak tegas soal dicabutnya larangan ekspor benih lobster.

"Malam pak @jokowi .. sy tak bosan ketuk pintu hati bapak. Karena sy tau , bapak orang baik. Tolong pak.. Jangan terlalu abai.
Misi bapak masih sama Atau sudah berubah ??
Jgn terlalu berlebihan merhatiin jabatan pak. Sampai bapak lupa misi bapak dulu.
#TenggelamkanEdhyPrabowo," tulis akun @FaGtng.

Adapun, hashtag tersebut ditujukan untuk mendukung mantan menteri Susi Pudjiastuti dan kebijakan yang telah dikeluarkannya.

Baca juga: Edhy Prabowo Sebut Ekspor Benih Lobster Butuh Aturan yang Pasti

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com