Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bea Masuk Barang Impor di Toko Online Ditargetkan Berlaku Awal 2020

Kompas.com - 18/12/2019, 18:11 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perdagangan (Kemendag) tengah merevisi aturan bea masuk barang konsumsi impor yang dijual melalui online shop (e-commerce).

Saat ini, Kemendag masih mengkaji aturan bea masuk baru yang sebelumnya dikenakan sebesar 7,5 persen untuk nilai barang di atas 75 dollar AS. Angka itu setara dengan Rp 1,05 juta (kurs Rp 14.000).

Kendati masih dikaji, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto sudah menargetkan penerapannya bakal diberlakukan pada awal 2020.

"Ya (implementasinya) awal tahun depan, ini segera. Sesegera mungkin," kata Menteri Perdagangan Agus Suparmanto di Jakarta, Rabu (18/12/2019).

Baca juga: Hindari 8 Kesalahan Menulis Deskripsi Produk saat Jualan di Toko Online

Agus menuturkan, revisi itu dilakukan untuk menekan impor barang konsumsi sekaligus memberikan keadilan bagi para produsen lokal. Dengan cara itu, kata dia, kemunculan e-commerce justru akan mendongkrak produk dalam negeri.

Apalagi, aturan sebelumnya hanya memberikan bea masuk untuk nilai barang di atas 75 dollar AS. Artinya, Kemendag masih membebaskan bea masuk untuk barang-barang di bawah 75 dollar AS.

Adapun, beleid itu ditetapkan melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 112 Tahun 2018 tentang Perubahan atas PMK 182 Tahun 2016 tentang Ketentuan Impor Barang Kiriman.

"Dengan e-commerce ini, intinya melindungi produk dalam negeri supaya konsumen lebih banyak ke produk dalam negeri," tutur Agus.

Bahkan, Agus menuturkan pengenaan bea masuk itu bisa saja berlaku untuk harga barang 0 dollar AS alias semua jenis barang konsumsi impor.

"Nanti bisa saja, tapi belum final ini," pungkasnya.

Baca juga: Bisnis Ritel Kolaps, Konsumen Pilih Home Industry dan Toko Online

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Whats New
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com