Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Pertahankan Suku Bunga Acuan Tetap 5 Persen

Kompas.com - 19/12/2019, 16:20 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) sepakat mempertahankan suku bunga acuan 7 Days Reserve Repo Rate (7DRRR) di level 5 persen.

"Dengan melihat perkiraan perkembangan ekonomi global maupun nasional, RDG BI tanggal 18-19 Desember kami memutuskan untuk mempertahankan BI 7 Days Reserve Repo Rate sebesar 5 persen," kata Gubernur BI Perry Warjiyo saat membacakan hasil RDG di Jakarta, Kamis (19/12/2019).

Tak hanya suku bunga, BI juga mempertahankan suku bunga Deposif Facility sebesae 4,25 persen dan suku bunga Lending Facility sebesar 5,75 persen.

Baca juga: BI Buka Peluang Turunkan Suku Bunga pada Awal 2020

Perry menyebut, kebijakan itu diambil karena melihat adanya sejumlah perkembangan positif seperti adanya perundingan perang dagang AS-China dan keluarnya Inggris dari Uni Eropa (brexit) mulai menemui titik terang.

Meskipun, kata dia, ada beberapa perkembangan geopolitik yang harus dipantau, seperti pertumbuhan ekonomi dunia yang diperkirakan melambat ke angka 3 persen.

"Ekonomi dunia tumbuh melambat 3 persen menurun dari sebelumnya sebesar 3,6 persen. Perkiraan kami akan mengalami peningkatan terbatas sebesar 3,1 persen di tahun 2020," ucap Perry.

Pihaknya pun melihat ada sejumlah perkembangan yang diperkirakan membaik pada kuartal IV 2019. Pertumbuhan ekonomi Indonesia membaik ditopang oleh konsumsi masyarakat, ekspansi fiskal, dan perbaikan ekspor.

Baca juga: BI Pertahankan Suku Bunga Acuan Tetap 5 Persen

Dia mencatat, ada sejumlah perbaikan ekspor yang terlihat membIk, seperti ekspor serat tekstil ke China, ekspor besi baja ke China dan Asean, dan ekspor kendaraan ke Asean dan Arab Saudi.

"Investasi bangunan terus menbaik didorong oleh peningkatan kegiatan konstruksi termasuk masifnya pembangunan infrastruktur yang dijalani pemerintah. Pertumbuhan ekonomi RI 2019 membaik dapat mencapai sekitar 5,1 persen dan meningkat 5,1 sampai 5,5 persen di 2020," jelas Perry.

Cadangan devisa pada akhir November 2019 tercatat sebesar 126,6 miliar dollar AS atau setara dengan pembiayaan 7,5 atau 7,2 bulan impor. Angka itu juga jauh di atas angka kecukupan internasional.

"Ke depan, Bank Indonesia akan mencermati perkembangan ekonomi global dan domestik dalam memanfaatkan ruang bauran kebijakan yang akomodatif untuk menjaga tetap terkendalinya inflasi dan stabilitas eksternal, serta turut mendukung momentum pertumbuhan ekonomi," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com