Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Tips Rencanakan Anggaran Awal Tahun agar Bisnis Kecil Untung Gede

Kompas.com - 20/12/2019, 14:05 WIB
Kiki Safitri,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber Forbes

KOMPAS.com - Memasuki tahun 2020 saatnya bagi Anda mulai memikirkan perencana anggaran untuk pengembangan usaha kecil Anda.

Perencanaan yang matang di awal tahun 2020 mungkin akan sedikit sulit. Pasalnya tahun 2020 akan penuh dengan ketidakpastian.

Sentimen perang tarif AS-China mereda dan berujung pada kesepakatan tahap pertama, namun masih ada kesepakan fase kedua yang masih abu-abu.

Di sisi lain, IMF dan World Bank sudah mengingatkan potensi resesi global tahun 2020 yang akan terjadi. Hal dinilai akan akan memperlambat laju perekonomian di seluruh negara di dunia.

Dalam memasuki masa perekonomian yang tidak stabil bagi perekonomian, rencana anggaran usaha Anda di tahun 2020 harus benar-benar Anda persiapkan. Hal ini dilakukan untuk mengurangi potensi kerugian dalam bisnis Anda.

Berikut adalah lima tips penganggaran untuk usaha kecil pada tahun 2020:

1. Konsentrasi Dana Darurat

 Memiliki dana darurat untuk membantu Anda menangani biaya tak terduga adalah hal penting karena dapat mendukung anggaran dalam bisnis Anda.

Masalah perekonomian di tahun 2020 yang diproyeksikan oleh para analis, dapat membuat Anda bersiap dengan kondisi terburuk. Maka dari itu, Anda perlu melakukan antisipasi.

Ini tidak hanya berbicara tentang biaya yang berkaitan dengan tarif atau mengurangi pengeluaran konsumen. Dana darurat dapat membantu mengembalikan bisnis Anda segera, bila mana ada kondisi finansial bisnis Anda memburuk.

Faktanya, memiliki dana darurat itu sangat penting. Menurut Federal Emergency Management Agency (FEMA), 90 persen bisnis akan tutup maksimal lima hari jika menggunakan dana darurat dalan penyelamatan bisnis yang gagal.

Pengangaran dana darurat bisa dilalukan dengan memotong biaya jika memungkinkan, dan mengaudit pengeluaran pribadi Anda untuk dialokasikan pada bisnis Anda.

2. Percepat Pengajuan Pinjaman

Jika anda mempertimbangkan untuk mengajukan pinjaman bisnis, baik jalur kredit atau produk pembiayaan bisnis lainnya untuk membantu Anda mengembangkan atau mendukung bisnis Anda. Anda jangan menunggu sampai keuangan Anda dalam kondisi yang lebih buruk daripada sekarang.

Waktu terbaik untuk mengajukan permohonan pembiayaan adalah ketika Anda tidak membutuhkannya, karena arus kas Anda kuat atau tidak ada masalah mendesak yang menguras rekening bank untuk ditangani.

Bank atau pemberi pinjaman sangat senang melihat bisnis kecil dengan pundi-pundi yang kuat dan terus berkembang. Beda halnya jika pengajuan pinjaman Anda lakukan saat bisnis Anda mengalami penurunan.

3. Fokus Pada ROI

Setiap investasi yang Anda lakukan dalam bisnis Anda harus mempertimbangkan pengembalian yang akan Anda dapatkan. ROI (Return on Investment) atau imbal hasil.

Halaman:
Sumber Forbes
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com