Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLN Siap Dipenalti Bila Tak Mampu Pasok Listrik ke Industri Smelter

Kompas.com - 20/12/2019, 16:45 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT PLN (Persero) mengaku siap menyediakan pasokan listrik untuk industri pengolahan maupun pemurnian alias smelter di Indonesia.

Plt Direktur Utama Sripeni Inten Cahyani bahkan meminta komitmen dari pelaku usaha untuk bersama-sama siap membangun industri smelter. Dia berharap, industri smelter siap beroperasi saat listrik sudah bisa dipasok begitu pun sebaliknya.

Bila listrik tak mampu dipasok, pihaknya mengaku siap diberikan penalti.

"Ini PR kami PLN yang mudah-mudahan selesai di 2020 seiring drngan industri smelter yang berkembang. Kami juga mohon komitmen sama-sama (dengan industri). Kapan pun PLN akan best effort siapkan listrik dan kami siap dipinalti," kata Sripeni di Jakarta, Jumat (20/12/2019).

Direktur Regional Sulawesi dan Kalimantan PLN Syamsul Huda mengatakan, penalti itu menunjukkan kesiapan PLN untuk melayani pasokan listrik pelaku industri. Syamsul menyebut, penalti akan berupa e-minimum.

"Kalau PLN sudah siap sementara pelanggan belum siap, kan tetap disambung. Begitu disambung, pelanggan ini akan dikenakan e-minumum. Kira-kira PLN juga akan dikenakan e-minimum itu kalau misalnya PLN tidak siap," ucap Syamsul.

Namun secara teknis, pihaknya masih belum mendiskusikan lebih lanjut. Bisa saja, penalti yang dikenakan akan diperhitungkan dengan pemakaian berikutnya seperti bentuk penalti pada pemadaman listrik secara massal (blackout) belum lama ini.

"Itu teknis artinya bisa saja diperhitungkan dengan pemakaian berikutnya. Tapi karena ini masih gagasan baru jadi belum baku," ujar dia.

Dia pun mengimbau pelaku usaha tak perlu khawatir soal pasokan listrik untuk industri smelter. Pasalnya, PLN sudah mengantisipasi dengan membangun infrastruktur baru.

Infrastruktur baru akan dibangun di Sulawesi, yang menjadi fokus pembangunan industri-industri smelter. Rencana pembangunan mulai tahun 2019 hingga 2028 dengan kapasitas pembangkit 5.422 MW.

Bauran energi terdiri dari batubara sebesar 45,5 persen, EBT 46,1 persen, gas 7,7 persen, dan BBM 0,7 persen. Infrastruktur lainnya yang melengkapi pembangunan antara lain 8.043,2 KMS jaringan transmisi, 8.393 MVA gardu induk, dan 24.501 KMS jaringan distribusi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wapres Minta Manfaat Ekonomi Syariah Bisa Dirasakan Masyarakat

Wapres Minta Manfaat Ekonomi Syariah Bisa Dirasakan Masyarakat

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3, S1, dan S2

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3, S1, dan S2

Work Smart
Tur Wisata Lebaran Makin Ramai, Ini Strategi Dwidaya Tour Tetap Dorong Transaksi Tahun Ini

Tur Wisata Lebaran Makin Ramai, Ini Strategi Dwidaya Tour Tetap Dorong Transaksi Tahun Ini

Whats New
Rupiah Tertekan, 'Ruang' Kenaikan Suku Bunga Acuan BI Jadi Terbuka

Rupiah Tertekan, "Ruang" Kenaikan Suku Bunga Acuan BI Jadi Terbuka

Whats New
Hana Bank Catat Laba Bersih Rp 453 Miliar, Total Aset Naik

Hana Bank Catat Laba Bersih Rp 453 Miliar, Total Aset Naik

Whats New
Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air

Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air

Whats New
Genjot Energi Bersih, Bukit Asam Target Jadi Perusahaan Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan

Genjot Energi Bersih, Bukit Asam Target Jadi Perusahaan Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan

Whats New
HM Sampoerna Bakal Tebar Dividen Rp 8 Triliun

HM Sampoerna Bakal Tebar Dividen Rp 8 Triliun

Whats New
PLN Nusantara Power Sebut 13 Pembangkit Listrik Masuk Perdagangan Karbon Tahun Ini

PLN Nusantara Power Sebut 13 Pembangkit Listrik Masuk Perdagangan Karbon Tahun Ini

Whats New
Anak Muda Dominasi Angka Pengangguran di India

Anak Muda Dominasi Angka Pengangguran di India

Whats New
Daftar 6 Kementerian yang Telah Umumkan Lowongan PPPK 2024

Daftar 6 Kementerian yang Telah Umumkan Lowongan PPPK 2024

Whats New
Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Whats New
Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Whats New
Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Earn Smart
Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com