Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2020, JavaMifi Targetkan 2 Juta Pengguna

Kompas.com - 24/12/2019, 12:18 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan penyedia rental wifi JavaMifi menargetkan 2 juta pengguna pada tahun 2020 mendatang. Adapun saat ini JavaMifi sudah melayani lebih dari 1 juta pengguna.

“Untuk mencapai hal tersebut tentunya JavaMifi memiliki beberapa strategi untuk menjaga posisi sebagai pemimpin pasar di Industri ini. Salah satunya saat ini kami sedang dalam tahap penggarapan device terbaru dari JavaMifi," kata Suhartanto Raharjo, Founder JavaMifi dalam keterangannya, Selasa (24/12/2019).

Selain itu, JavaMifi juga memperkenalkan JavaMifi Membership sebagai salah satu program andalannya di tahun depan. Dengan biaya langganan yang terjangkau, pelanggan dapat menyimpan modem bersama mereka sehingga dapat digunakan sewaktu-waktu mereka berangkat.

Baca juga: Fokus Garap Wisatawan Jepang, JavaMifi Gandeng SoftBank

Pun JavaMifi menghadirkan kanal baru untuk layanan pelanggan yaitu melalui Whatsapp. Dengan menggunakan Whatsapp Business, seluruh pelanggan JavaMifi dapat terhubung ke tim pusat customer support 24 jam dalam 7 hari baik ketika masih berada di dalam negeri maupun luar negeri.

Sementara itu, Andintya Maris selaku Founder JavaMifi mengatakan, sepanjang tahun 2019 bisnis JavaMifi tumbuh sangat signifikan.

Guna melebarkan sayap dalam melayani pelanggan, tahun ini JavaMifi banyak meresmikan kerja sama dengan berbagai service provider lokal seperti SoftBank dan Sakura Mobile di Jepang, Smile Wifi di Thailand serta iNet Solution Corp. di Vietnam.

Masih di tahun ini, JavaMifi juga bekerja sama dengan maskapai penerbangan seperti AirAsia dan Singapore Airlines untuk memberikan keuntungan internet yang lebih bagi para penumpang maskapai tersebut.

Baca juga: Potensi Wisata Besar, JavaMifi Ekspansi ke Vietnam

“Tidak hanya dari segi bisnis, tetapi juga masyarakat kini sudah semakin teredukasi akan aman dan pentingnya menggunakan rental wifi selama bepergian ke luar negeri," kata Andintya.

Ia menuturkan, pertumbuhan pengguna dan pendapatan JavaMifi melebihi target pada periode Januari-Oktober 2019 ini jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Adapun penggerak utama tingginya ada pada pemesanan rental travel wifi ke Jepang dan Eropa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

Whats New
Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

Whats New
RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

Whats New
Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Whats New
Erick Thohir Minta Pertamina hingga MIND ID Borong Dollar AS, Kenapa?

Erick Thohir Minta Pertamina hingga MIND ID Borong Dollar AS, Kenapa?

Whats New
Nasabah Kaya Perbankan Belum 'Tersengat' Efek Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Nasabah Kaya Perbankan Belum "Tersengat" Efek Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Whats New
Apa Saja Penyebab Harga Emas Naik Turun?

Apa Saja Penyebab Harga Emas Naik Turun?

Work Smart
Bapanas Ungkap Biang Kerok Harga Tomat Mahal

Bapanas Ungkap Biang Kerok Harga Tomat Mahal

Whats New
Jadi BUMD Penyumbang Dividen Terbesar, Bank DKI Diapresiasi Pemprov Jakarta

Jadi BUMD Penyumbang Dividen Terbesar, Bank DKI Diapresiasi Pemprov Jakarta

Whats New
Kadin Sebut Ekonomi RI Kuat Hadapi Dampak Konflik di Timur Tengah

Kadin Sebut Ekonomi RI Kuat Hadapi Dampak Konflik di Timur Tengah

Whats New
Rupiah Tembus Rp 16.100, Menko Airlangga: karena Dollar AS Menguat

Rupiah Tembus Rp 16.100, Menko Airlangga: karena Dollar AS Menguat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com