Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan PLTA Batang Toru Jadi Wujud Investasi Hijau Sektor Energi

Kompas.com - 28/12/2019, 12:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batangtoru menjadi wujud implementasi Indonesia mulai beralih ke investasi hijau di sektor energi.

Ini pun merupakan bentuk dukungan swasta dalam upaya pengurangan emisi karbon yang penting untuk mitigasi terhadap perubahan iklim.

PLTA Batangtoru berkapasitas 510 MW dan berlokasi Tapanuli Selatan. PLTA yang dibangun PT North Sumatera Hydro Energy (NSHE) tersebut bagian dari Program Strategis Nasional Indonesia untuk membangun sejumlah pembangkit listrik dengan total kapasitas 35.000 MW.

Communications and External Affairs Director PT NSHE Firman Taufick menyatakan ada tiga manfaat utama dari investasi hijau seperti yang ada pada pembangunan PLTA Batangtoru. Pertama dari sisi ekonomi, penggunaan tenaga air berarti tidak perlu lagi biaya pembelian bahan bakar secara terus-menerus.

Baca juga: Terangi Bandung, PLN Masih Andalkan PLTA Zaman Belanda

“Dengan tidak membeli bahan bakar fosil maka PLTA Batangtoru bisa mendukung menghemat pengeluaran devisa hingga 400 juta dollar AS per tahun,” kata Firman dalam keterangannya, Sabtu (28/12/2019).

Manfaat kedua, kehadiran PLTA Batangtoru akan menambah pasokan listrik dari energi bersih ke Sumatera Utara. Pembangkit listrik ini akan berkontribusi 15 persen dari kebutuhan listrik beban puncak Sumatera Utara.

Ketiga, berkontribusi pada pengurangan emisi karbon minimal sebesar 1,6 MTon per tahun.

Angka tersebut mencapai 4 persen dari target nasional dari sektor energi yaitu setara dengan serapan karbon dari 12 juta pohon.

Pembangunan PLTA Batangtoru merupakan bagian dari upaya nasional dalam mengurangi pemanasan global melalui pengurangan emisi karbon, suatu implementasi dari Perjanjian Paris yang diratifikasi oleh Pemerintah Indonesia dalam UU Nomor 16/2016.

Baca juga: PLTA Batangtoru Diklaim Ramah Lingkungan

Tak hanya itu, pembangunan PLTA Batangtoru juga sesuai dengan arah transformasi ekonomi dunia yang kini tengah bergerak ke arah investasi hijau dan pertumbuhan ekonomi hijau (green growth).

Ini menjadi referensi dan portofolio bisnis bagi kalangan investor dan telah menjadi standar di negara maju.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com