Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Kembangkan 4 Drone, Apa Saja Kelebihannya?

Kompas.com - 31/12/2019, 07:11 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com -  Selain mengembangkan Pesawat Udara Nur Awak (PUNA) atau drone yang diberi nama Elang Hitam, Konsorsium Pesawat Terbang Tanpa Awak (PTTA Male) juga akan mengembangkan tiga pesawat nirawak (drone) lainnya.

Adapun konsorsium tersebut terdiri dari 7 lembaga, yakni Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Kementerian Pertahanan, PT LAPAN, TNI AU, ITB, PT Dirgantara Indonesia, dan PT Lapan.

Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia Elfien Goentoro mengatakan, saat ini konsorsium sedang berfokus pada drone Elang Hitam.

"Sekarang drone ini masih berada di tahap manufacturing dan tahun 2020 rencana akan dilakukan peluncuran pertama di pertengahan tahun," ujarnya di Bandung, Senin (30/12/2019).

Baca juga: BPPT Kembangkan Drone Elang Hitam, Bisa Lacak Illegal Fishing

Menurut dia, selain Elang Hitam, pihaknya juga mengembangkan tiga drone lain lagi yaitu Puna Male (PM)-2, Puna Male (PM)-3 dan Puna Male (PM)-4.

"Namun perencanaan ini berlangsung hingga 2020-2024 dan bertahap, mengingat proses pembuatan, regulasi hingga uji kekuatan struktur prosesnya membutuhkan waktu yang lama," jelasnya.

Puna Male (PM)-2 akan dipasang radar apertur sintetis dan kamera yang sifatnya untuk mendukung kegiatan intelijen dan pengawasan.

Kemudian Puna Male (PM)-3 dikembangkan untuk uji statis atau kekuatan struktur pesawat yang diuji di Serpong.

Sementaara Puna Male Keempat (PM)-4 memiliki kapasitas untuk membawa sekitar 300 kilogram muatan yang dilengkapi dengan rudal.

"Kami mau dengan adanya perkembangan drone ini bisa dipakai untuk berbagai manfaat khususnya untuk pertahanan Indonesia menurunkan ancaman terorisme, penyeludupan, pembajakan hingga pencurian Sumber Daya Alam (SDA) seperti illegal logging dan illegal fishing," katanya.

Adapun Elang Hitam yang merupakan drone tipe Medium Altitude Long Endurance (MALE), memiliki banyak kelebihan, salah satunya melacak illegal fishing.

Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan, Elang Hitam dapat terbang tanpa henti selama 24 jam dengan ketinggian jelajah hingga 23.000 kaki dan memiliki pengendalian multiple UAV secara bersamaan atau simultan.

Baca juga: Hanya Perlu 30 Menit, Amazon Gunakan Drone untuk Kirim Barang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com