Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pekerja Asal AS Mulai Tinggalkan Irak

Kompas.com - 04/01/2020, 07:47 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNN

LONDON, KOMPAS.com - Para pekerja perusahaan minyak berwarga kebangsaan Amerika Serikat meninggalkan Irak paska tewasnya pimpinan militer Iran Qasem Soleimani akibat serangan militer AS ke Baghdad.

Seperti dikutip dari CNN, Kementerian Perminyakan Irak dalam keterangan tertulisnya, Jumat (3/1/2020) waktu setempat,  sejumlah pekerja Amerika di kawasan selatan Irak meninggalkan negara tersebut setelah pemerintah AS meminta warga negaranya untuk secepatnya meninggalkan tersebut akibat peningkatan ketegangan di kawasan itu.

Sementara itu, pekerja asing lainnya memutuskan untuk tinggal dan industri minyak di negara tersebut beroperasi normal seperti biasa.

Baca juga: Serangan AS Tewaskan Pimpinan Militer Iran, Harga Minyak Dunia Melonjak

Adapun harga minyak di hari tersebut meningkat lantaran investor bereaksi atas risiko yang kemungkinan muncul dengan tewasnya Soleimani.

Investor khawatir, tewasnya pimpinan militer Iran tersebut bakal memicu aksi balas oleh Iran termasuk dengan cara menyerang aset Amerika Serikat di kawasan negara tersebut.

Sebagai informasi, Exxon Mobil, raksasa produsen minyak asal AS memiliki operasional di kawasan selatan Irak. Britishh Potreleum milik Inggris dan Royal Dutch Sheel pun juga beroperasi di kawasan tersebut.

Dalam keterangan tertulis Exxon menyatakan tengah melakukan pengawasan aktif dan menyatakan mereka memiliki program untuk melindungi pekerja, operasional dan fasilitas perminyakan.

"Kami berkomitmen untuk memastikan keamanan bagi para pegawai kamu dan para kontraktor di seluruh fasilitas kami di seluruh dunia," tambah mereka.

Baca juga: Sederet Kekhawatiran Serikat Pekerja Terhadap Omnibus Law Jokowi

Namun demikian mereka menolak untuk memberikan komentar mengenai kondisi staf di kawasan produksi mereka di Irak.

Selain itu, BP pun menolak memberikan komentar mengenai peningkatan keamanan di kawasan produksi mereka. Hal yang sama juga dilakukan oleh Shell yang memiliki saham di Basrah Gas Company.

Adapun Exxon merupakan kontraktor pemimpin dalam proyek pengembangan ulang Lapangan Qurna Barat I di kawasan selatan Irak.

Selain itu, Pertamina juga terlibat dalam proyek tersebut juga perusahaan minyak asal China dan Irak. Exxon dalam keterangan tertulisnya mengatakan produksi di Qurna Barat I masih berlangsung secara normal.

Baca juga: Exxon Investasi 100 Juta Dollar AS Kembangkan Lapangan Kedung Keris

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com