Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasang Surut Hubungan RI-China: Galak di Laut, Mesra di Darat

Kompas.com - 06/01/2020, 11:19 WIB
Muhammad Idris,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tensi hubungan Indonesia-China sedang panas dingin dalam beberapa hari terakhir. Ini setelah insiden kapal-kapal nelayan asal China yang dikawal kapal coast guard terdeteksi masuk secara ilegal ke Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia di perairan Natuna.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia sudah melakukan protes diplomatik ke pemerintah China dan memanggil Dubes Cina untuk Indonesia.

TNI sudah menerjunkan 6 kapal untuk mengusir kapal-kapal China dari perairan Natuna. Bahkan TNI juga menyiapkan 18 operasi siaga tempur di wilayah tersebut.

Baca juga: Soal Natuna, Pengamat: Kehadiran merupakan Kata Kunci...

Sementara Beijing mengklaim kapal nelayan dan coast guard China tak melanggar kedaulatan Indonesia. Dasar yang dipakai adalah sembilan garis putus-putus atau nine dash line.

Meski ada kerenggangan karena isu Natuna, Indonesia-China masih mesra di bidang ekonomi.

Investasi China naik tajam dari tahun ke tahun yang menandakan hubungan yang semakin mesra antar kedua negara.

Pada beberapa dekade lalu, China tak pernah masuk sebagai sepuluh investor terbesar di Indonesia. Namun dalam beberapa tahun belakangan, malah jadi salah satu investor terbesar yang menanamkan modalnya di Indonesia.

Dalam catatan Badan Koordinator dan Penanaman Modal (BKPM), realisasi investasi dari China di Indonesia selama kuartal III-2019 mencapai 1,02 miliar dollar AS atau sekitar Rp 14.322 triliun (kurs Rp 14.000).

Baca juga: Pertamina, Shell, dan Total Turunkan Harga BBM, Cek Perbandingannya

Nilai investasi sebesar itu menempatkan China berada di posisi ketiga sebagai negara dengan realisasi investasi terbesar di Tanah Air.

Sebagai perbandingan, seperti dicatat BKPM, sepanjang Januari-September 2019, nilai investasi yang digelontorkan Negeri Panda ini 3,31 miliar dollar AS atau Rp 46.382 triliun.

Jumlah proyek China di Indonesia pun mencapai 1.619 proyek, menempatkannya sebagai negara terbesar kedua dengan realisasi investasi paling banyak. China hanya kalah oleh Singapura yang berada di posisi teratas.

Nilai realisasi investasi Singapura di Indonesia selama periode tersebut mencapai 5,38 miliar dollar AS atau Rp 75,32 triliun dengan total 4.955 proyek.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, China sudah berkomitmen ingin menjadi investor terbesar di Indonesia. Hal itu disampaikan saat dirinya bertemu dengan Presiden China Xi Jinping beberapa waktu lalu.

Selain itu, sambung Luhut, banyak investasi China yang tak tercatat di BKPM karena banyak masuk lewat Hong Kong dan Singapura.

"Tapi dana China banyak juga masuk dari Singapura. Jadi, saya rasa tetap China investor terbanyak ke Indonesia," kata Luhut.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com