Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejar Target Investasi, Pemerintah Bakal Revisi Aturan Soal KEK

Kompas.com - 06/01/2020, 17:24 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengatakan bakal menetapkan target kinerja untuk pemerintah daeran dan pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

Sekretaris Kementerian Kordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menjelaskan hal tersebut untuk menertibkan kinerja KEK lantaran beberapa masih mangkrak dan belum beroperasi.

Padahal, KEK dibentuk untuk menjalankan fungsi-fungsi ekonomi tertentu dan mendapatkan fasilitas atau insentif dari pemerintah pusat.

Susi menjelaskan, agar penetapkan target bisa dilakukan, maka bakal dilakukan revisi terhadap beberapa aturan terkait KEK. Di antaranya Peraturan Pemerintah (PP) nomor 2 tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) juga Peraturan Pemerintah nomor 96 tahun 2015 tentang Fasilitas dan Kemudahan di Kawasan Ekonomi Khusus.

"PP yang baru sudah dibunyikan cantolannya. Kan PPnya ada dua yang lagi proses (revisi) detilnya. Nanti detailnya di Permenko (Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian) sebagai Ketua Dewan Nasional KEK," ujar Susi ketika memberi keterangan di Jakarta, Senin (6/1/2020).

Adapun hari ini, Susi sendiri baru saja menyerahkan salinan PP untuk tiga KEK kepada para Bupati dan Badan Usaha Pengusul ketiga KEK tersebut, yaitu Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 68 Tahun 2019 yang menetapkan KEK Singhasari (Kabupaten Malang, Jawa Timur); PP Nomor 85 Tahun 2019 yang menetapkan KEK Kendal (Jawa Tengah); dan PP Nomor 84 Tahun 2019 yang menetapkan KEK Likupang (Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara).

Susi pun menjabarkan, untuk KEK Singhasari yang disiapkan sebagai pusat pariwisata sekaligus industri kreatif dan digital target investasi yang ditetapkan sebesar Rp 12,5 triliun.

Pencapaian target tersebut ditetapkan secara bertahap dan di tahap pertama yang sudah terealisasi sebesar Rp 664 miliar dan Rp 48,5 miliar. Selain itu, diharapkan juga mampu menyerap tenaga kerja hingga 6.806 orang.

Adapun untuk KEK Likupang target investasi yang ditetapkan Rp 7,1 triliun dan diharapkan bisa menciptakan lapangan kerja hingga 65.000 orang.

"Nah ini yg menarik dari target penciptaan lapangan kerja 65 ribu orang. Ini direct-indirect karena pariwisata itu akan betul-betul hanya mengandalkan pariwisata. Tahun pertama targetnya Rp 164 miliar dan Rp 750 miliar. Wisatawan yg akan dijangkau 400 ribu orang," jelas Susi.

Sementara untuk KEK Likupang ditargetkan mampu menyerap investasi hingga 5 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 70 triliun. Selain itu, untuk tenaga kerja diharapkan bsia terserap hingga 30.000 orang.

Di tahun 2021, KEK yang disiapkan untuk industri berorientasi ekspor dan supply chain tersebut mampu menyumbang terhadap ekspor hingga 500 juta dollar AS per tahun dengan nilai substitusi impor hingga 250 juta dollar AS.

"Itu (targetnya) minimal, yang bertahap ini ada timeline ya, rata-rata ada yang sampai 2024-2025. Rata-rata empat sampai lima tahun," ujar Susi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Imbal Hasil Obligasi Meningkat, Wall Street Ditutup Bervariasi

Imbal Hasil Obligasi Meningkat, Wall Street Ditutup Bervariasi

Whats New
Simak 5 Tips Raih 'Cuan' dari Bisnis Tambahan

Simak 5 Tips Raih "Cuan" dari Bisnis Tambahan

Whats New
Unilever Ungkap Dampak Boikot Produk pada Keberlangsungan Bisnis

Unilever Ungkap Dampak Boikot Produk pada Keberlangsungan Bisnis

Whats New
Daftar 7 Mata Uang Eropa dengan Nilai Tukar Terkuat

Daftar 7 Mata Uang Eropa dengan Nilai Tukar Terkuat

Whats New
Tingkatkan Layanan, Shopee Luncurkan Program Garansi Tepat Waktu

Tingkatkan Layanan, Shopee Luncurkan Program Garansi Tepat Waktu

Whats New
Kurs Mata Uang Vietnam ke Rupiah Sekarang

Kurs Mata Uang Vietnam ke Rupiah Sekarang

Whats New
[POPULER MONEY] Kata DHL soal Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta | Tesla Bakal PHK 2.688 Karyawan

[POPULER MONEY] Kata DHL soal Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta | Tesla Bakal PHK 2.688 Karyawan

Whats New
Cara Transfer BNI ke ShopeePay lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke ShopeePay lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Cara Beli Tiket PLN Mobile Proliga 2024 lewat HP

Cara Beli Tiket PLN Mobile Proliga 2024 lewat HP

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com