KOMPAS.com - Direktur Utama Perusahaan Gas Negara (PGN) Gigih Prakoso mengatakan, PGN berupaya meningkatkan efektifitas dan efisiensi seluruh kegiatan operasional pada 2020.
Upaya itu merupakan komitmen dan dukungan penuh PGN sebagai sub holding gas pengelola bisnis midstream dan downstream terhadap pertumbuhan industri nasional.
Salah satu cara untuk menjawab solusi pasokan gas berkelanjutan adalah Domestic Market Obligation (DMO).
Cara lain adalah pengelolaan bisnis gas bumi yang terintegrasi pada jaringan gas konvensional, termasuk pipa Compressed Natural Gas (CNG) dan Liquefied natural gas (LNG).
Baca juga: Kerja Sama dengan Aksi Cepat Tanggap, PGN Bantu Korban Banjir Jakarta
“DMO Gas menjadi salah satu solusi menjaga pertumbuhan industri nasional dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholder secara jangka panjang,” kata Gigih, Senin (06/1/2020), dalam keterangan tertulis.
Ia melanjutkan, terkait kebutuhan DMO gas bumi dan LNG, keberpihakan pemerintah terhadap kebutuhan gas domestik sudah cukup baik.
“Namun, utilisasi dari komitmen gas bumi untuk domestik masih perlu ditingkatkan, khususnya kebutuhan akan pertumbuhan infrastruktur gas yang lebih masif,” imbuh Gigih.
Baca juga: Penuhi Kebutuhan Gas Selama Natal, PGN Salurkan CGN
Menurut dia, jika DMO gas diberlakukan, PGN siap mengemban tugas sebagai agregator gas bumi.
Dengan konsep agregator yang mengintegrasikan pasokan di hulu dan infrastruktur hilir, penyaluran gas bumi ke end user diharapkan bisa lebih efektif, termasuk subsidi silang antarkawasan di wilayah Indonesia.
Selain DMO, PGN juga bersiap mengembangkan infrastruktur gas secara masif pada 2020.
Pertama, PGN akan berupaya meningkatkan perluasan pembangunan jaringan transmisi Gresik-Semarang sepanjang 272 kilometer (km).
Sementara itu, pembangunan jaringan distribusi gas bumi ditargetkan lebih dari 180 km dengan rincian di Jawa sekitar 60 km, dan di Sumatera kurang-lebih 120 km.
Target itu nantinya akan mendekatkan visi menyatukan infrastruktur pipa trans Sumatera dan Jawa.
Baca juga: PGN Buka Kesempatan Kerja bagi Penyandang Disabilitas
“PGN akan mengembangkan terminal LNG Teluk Lamong dengan kapasitas 40 Billion British Thermal Unit Per Day (BBTUD),” kata Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama.
Ia melanjutkan, pengembangan juga termasuk bisnis LNG filling di Teluk Lamong dengan kapasitas 10 BBUTD untuk wilayah baru yang belum terjangkau infrastruktur pipa di Jawa Timur Bagian Selatan, Barat, dan Timur.