Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Melambung Pasca Iran Tembakan Rudal ke Markas Militer AS

Kompas.com - 08/01/2020, 09:37 WIB
Kiki Safitri,
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Sumber CNN,CNBC

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga minyak kembali melambung imbas dari ketegangan yang terjadi di Timur Tengah.

Kali ini giliran serangan rudal Iran ke markas gabungan Amerika Serikat di Irak menjadi sentimen pendongkrak harga minyak dunia.

Mengutip dari CNBC, harga minyak jenis west texas intermediate (WTI) sempat menyentuh angka 65,5 dollar AS per barel atau naik 4,5 persen pada Selasa (7/1/2020) malam waktu setempat. Angka tersebut menjadi yang tertinggi sejak April tahun lalu.

Baca juga: Iran Tembakan Rudal ke Markas Militer AS, Rupiah Langsung Melemah

Hal serupa juga dialami minyak jenis brent, naik 4,2 persen ke level 71,24 dollar AS per barel.

Serangan terhadap markas AS di Irak tersebut dikonfirmasi oleh Pentagon. Perisitiwa ini terjadi pada Selasa, 17:30 waktu setempat, dimana dilaporkan telah terjadi penembakan puluhan rudal ke pangkalan udara gabungan AS - Irak.

Akibat serangan ini, White House meyakini bahwa harga minyak dunia akan semakin melonjak.

Bahkan lembaga keuangan asal AS, Firm Capital, meyakini bahwa harga minyak jenis WTI akan dengan mudah berada di atas 70 dollar AS per barel pada pembukaan pasar waktu setempat.

"(Harga) minyak saat ini harus menunggu laporan korban AS dari serangan ini, hal ini akan berdampak terhadap respon yang akan diberikan AS," ujar John Kilduff dari Again Capital.

Baca juga: AS-Iran Kian Memanas, Ini Dampaknya ke Ekonomi RI

Sementara itu dikutip dari CNN, serangan rudal ini, merupakan aksi balas dendam Iran kepada AS usai serangan roket AS yang menewaskan Qasem Soleimani, kepala Pasukan IRGC Quds akhir pekan lalu.

Secara terbuka, serangan itu diklaim oleh Iran sendiri dan bukan salah satu dari kelompok proksi bangsa di wilayah tersebut.

"Tidak mengherankan terjadi pembalasan dari Iran, kekhawatirannya adalah ini akan menjadi pertanda (buruk) dimasa yang akan datang," kata Matt Smith, direktur riset komoditas di ClipperData.

Presiden AS Donald Trump, yang sebelumnya telah mengunjungi salah satu pangkalan udara AS di Irak yang ditargetkan, memang sudah diberitahu tentang rencana serangan roket Iran.

Baca juga: Tiru Kanada, Erick Thohir Mau Dana Pensiun Karyawan BUMN Dilebur

Pentagon mengatakan pihaknya bekerja pada penilaian kerusakan pertempuran awal dan akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk melindungi dan mempertahankan personel dan sekutu AS di wilayah tersebut.

Trump sebelumnya bersumpah untuk membalas Iran jika ia membalas serangan roket AS sbelumnya.

Kondisi ketegangan ini jelas membuat Investor sangat waspada terhadap tanda-tanda bentrokan antara Amerika Serikat dan Iran yang mengancam pasokan minyak di Timur Tengah.

Tepat sehari lalu, harga minyak mentah turun ditengah harapan pasokan energi tidak akan terpengaruh oleh ketegangan.

Lonjakan harga minyak dapat memberikan pukulan bagi ekonomi dunia, yang sudah berjuang dari aktivitas manufaktur yang lemah. Sementara itu, indeks Futures Dow (INDU) jatuh lebih dari 300 poin, atau 1,2 persen akibat sentimen negatif ini.

Baca juga: Tembus Rp 4.778 Triliun, Ini Rasio Utang RI dan Negara Tetangga

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN,CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com