Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Kembali Merosot Setelah Trump Beri Sinyal Redam Agresi Militernya

Kompas.com - 09/01/2020, 09:56 WIB
Rully R. Ramli,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber CNBC

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga minyak kembali melemah usai Presiden Donald Trump membacakan pidatonya. Orang nomor satu Amerika Serikat tersebut mengisyaratkan untuk tidak meningkatkan eskalasi ketegangan dengan Iran.

Pasca-serangan rudal yang dilakukan Iran terhadap markas AS di Irak, Trump memastikan bahwa tidak terjadi kerusakan signifikan terhadap infrastruktur yang berkaitan dengan suplai minyak dunia.

Kepastian yang disampaikan oleh Trump tersebut kemudian direspon dengan penurunan harga minyak dunia.

Mengutip CNBC, harga minyak jenis brent turun 4 persen ke level 65,54 dollar AS per barel pada Rabu (8/1/2020) waktu setempat.

 

Baca juga:AS-Iran Memanas, Erick Thohir Antisipasi Kenaikan Harga Minyak Dunia

Satu hari sebelumnya minyak jenis ini sempat mengalami kenaikan sebesar 4 persen ke level 71,75 dollar AS per barel merespon serangan yang dilakukan Iran ke markas gabungan AS - Irak.

Penurunan lebih dalam terjadi terhadap minyak jenis West Texas Intermediate (WTI), yang merosot 4,9 persen ke level 59,61 dollar AS per barel. Padahal sebelumnya minyak jenis ini sempat meroket 4,5 persen ke level 65,65 dollar AS per barel.

Sebagai informasi, Trump tengah menyiapkan sanksi dalam bentuk non-militer untuk merespon serangan yang dilakukan Iran terhadap markas gabungan.

Sementara itu, Menteri Energi Uni Emirat Arab Suhail El Mazoure memastikan bahwa tensi yang terjadi antara AS dan Iran tidak akan berdampak signifikan terhadap harga minyak dunia.

Pihaknya bersama Organisasi Negara Pengekspor Minyak Bumi (OPEC) akan terus mensuplai minyak ke negara tujuan untuk mencegah terjadinya lonjakan harga.

"Kami akan terus memastikan, bahwa kami akan terus menyuplai minyak dunia apapun tantangannya," kata dia.

Bahkan saat ini UAE tengah menyiapkan pasokan minyak cadangan untuk mengantisipasi terjadinya kekurangan suplai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com