Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Erick Thohir Copot Komisaris Independen Pupuk Indonesia

Kompas.com - 09/01/2020, 19:24 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mencopot Yanuar Rizky dari jabatan komisaris independen PT Pupuk Indonesia (Persero).

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, Yanuar dicopot dari jabatannya dalam rangka penyegaran di tubuh Pupuk Indonesia.

“Ini kan Pak Yanuar juga akan habis masa tugasnya di Pupuk,” ujar Arya di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (9/1/2020).

Baca juga: Erick Thohir Copot Komisaris Independen Pupuk Indonesia

Arya menambahkan, Yanuar nantinya akan ditempatkan menjadi komisaris di BUMN lain. Namun, dia tak merinci di mana Yanuar akan ditempatkan lagi.

“Tapi kita percayakan di tempat lain (Yanuar). Komisaris di tempat lain. Di anak perusahaan BUMN energi,” kata Arya.

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mencopot Yanuar Rizky dari posisi komisaris independen PT Pupuk Indonesia (Persero).

“Ya (saya dicopot). (Alasannya) normatif karena ganti pemain,” ujar Yanuar kepada Kompas.com, Kamis (9/1/2020).

Baca juga: Dicopot Erick Thohir dari Komisaris, Yanuar Rizky Sebut Ada Like and Dislike

Kendati begitu, Yanuar menilai ada kejanggalan dari pencopotan dirinya. Namun, dia tak mau menjelaskan secara rinci apa kejanggalan tersebut.

“Saya tak bisa kemukakan secara detil ke publik, tapi like and dislike terkait dengan cara mengelola korporasi,” kata Yanuar.

Yanuar menjelaskan, pencopotan dirinya sebagai komisaris independen Pupuk Indonesia lebih cepat dari yang seharusnya. Apalagi, hanya dirinya yang dicopot.

“Seharusnya jadwalnya tanggal 5 Juni 2020,” ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com