Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Sebut Dampak Gejolak Iran Vs AS Tak Signifikan ke Rupiah

Kompas.com - 10/01/2020, 15:02 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memastikan, adanya ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat (AS) dengan Iran tidak berpengaruh signifikan terhadap perekonomian Indonesia, termasuk ke nilai tukar rupiah.

Ini dibuktikan adanya pergerakan nilai tukar rupiah yang stabil dan masuknya aliran modal asing ke Indonesia yang cukup besar pada pekan pertama Januari 2020 sebesar Rp 10,1 triliun.

"Kami tidak melihat dampak dari apa yang terjadi peningkatan kami sebut risiko dari geopolitik global. Tidak melihat dampak secara signifikan terhadap makroekonomi maupun juga terhadap stabilitas nasional, juga terhadap nilai tukar rupiah," ujar Perry di Kompleks BI, Jakarta, Jumat (10/1/2020).

Baca juga: Fokus Investor Pada Konflik AS dan Iran Beralih, Pasar Asia Bangkit di Akhir Pekan

"Terbukti, seperti saya sampaikan rupiah bergerak sesuai fundamental menguat, mekanisme pasar, dan juga kredibilitas pasar ditempuh oleh pemerintah dan Bank Indonesia. Terbukti dari premi risiko dalam bentuk CDS (credit default swap) yang terus menurun," lanjut Perry.

Dia menyebut, gejolak Iran-AS hanya bersifat sementara sehingga dipastikan tak akan mempengaruhi terhadap Indonesia. Dalam jangka pendek, memang ada pengaruh kepada Indonesia.

Namun secara fundamental kata dia, gejolak Timur Tengah tidak berpengaruh signifikan kepada ekonomi Indonesia.

Baca juga: Janji Balas Rudal Iran, Trump Siapkan Sanksi Ekonomi Lebih Berat

Selain itu, ia juga mengungkapkan adaya sinyal positif yang akan memperkuat perekonomian Indonesia. Hal ini karena ada rencana kesepakatan perdagangan antara AS dengan China yang ditunggu investor.

"Itu memberikan persepsi positif bahwa ekonomi dunia perkiraan kami di tahun ini sekitar 3 persen meningkat dari tahun lalu, dari 2,9 persen ke 3,1 persen," jelasnya.

Perry mengatakan, dengan kesepakatan perdagangan antara AS-China, akan memberikan peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan ekspor, mendukung pertumbuhan ekonomi serta memberikan persepsi risiko yang positif bagi aliran modal asing masuk ke dalam negeri.

"Bank Indonesia akan terus memantau berbagai perkembangan global baik secara berkelanjutan," kata dia.

Baca juga: Puluhan Tahun Diembargo AS, Bagaimana Ekonomi Iran?

Sebelumnya, Perwira tertinggi di Iran, Jenderal Qasem Soleimani tewas dalam serangan udara yang dilancarkan Amerika Serikat di Bandara Baghdad, Irak, pekan lalu. Pasca-serangan itu, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyatakan akan menuntut balas kematian Soleimani.

Beberapa jam setelah pemakaman Soleimani pada Rabu (8/1/2020), Garda Revolusi Iran menghujani markas militer AS di Irak dengan puluhan rudal. Menurut pemimpin Iran tersebut, serangan tersebut merupakan balasan dari kematian Soleimani dan mengancam akan melancarkan serangan lebih mematikan jika AS membalas.

Merespons ancaman Iran ini, Presiden AS Donald Trump mengatakan, AS menarik diri dari peluang perang dengan Iran. Hal itu dikatakannya dalam jumpa pers, Rabu (8/1/2020) pagi di Gedung Putih.

Baca juga: Erick Thohir Tak Mau Lagi Ada Direksi dan Komisari BUMN Saling “Tusuk-tusukan”

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

ICDX Targetkan Transaksi Komoditi Syariah Capai Rp 2,5 Triliun

ICDX Targetkan Transaksi Komoditi Syariah Capai Rp 2,5 Triliun

Whats New
Ketentuan Cuti Melahirkan ASN akan Diperbarui, Termasuk bagi ASN Pria

Ketentuan Cuti Melahirkan ASN akan Diperbarui, Termasuk bagi ASN Pria

Whats New
THR Lebaran 2024: Cara Menghitung, Kriteria Penerima, hingga Sanksi

THR Lebaran 2024: Cara Menghitung, Kriteria Penerima, hingga Sanksi

Work Smart
Memburu Penerimaan Negara Tanpa Menaikkan PPN

Memburu Penerimaan Negara Tanpa Menaikkan PPN

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 Maret 2024

Spend Smart
Info Pangan 19 Maret 2024: Beras Masih Mahal, Harga Telur Naik Tembus Rp 34.000

Info Pangan 19 Maret 2024: Beras Masih Mahal, Harga Telur Naik Tembus Rp 34.000

Whats New
Investor Menanti Kebijakan Suku Bunga The Fed, Harga Emas Dunia Naik

Investor Menanti Kebijakan Suku Bunga The Fed, Harga Emas Dunia Naik

Whats New
IHSG Bakal Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Mendagri Minta Pemda Salurkan THR dan Gaji Ke-13 Tepat Waktu

Mendagri Minta Pemda Salurkan THR dan Gaji Ke-13 Tepat Waktu

Whats New
Menanti Kebijakan The Fed, Wall Street Hijau

Menanti Kebijakan The Fed, Wall Street Hijau

Whats New
Percepat Revisi PP 96/2021, Indonesia Incar Kempit 61 Persen Saham Freeport

Percepat Revisi PP 96/2021, Indonesia Incar Kempit 61 Persen Saham Freeport

Whats New
Manajemen: BCA Mobile dan myBCA Akan Berjalan Bersamaan dalam Jangka Waktu Panjang

Manajemen: BCA Mobile dan myBCA Akan Berjalan Bersamaan dalam Jangka Waktu Panjang

Whats New
Perbedaan Inflasi dan Deflasi serta Untung Ruginya bagi Ekonomi

Perbedaan Inflasi dan Deflasi serta Untung Ruginya bagi Ekonomi

Whats New
Ini 4 Perusahaan Terindikasi 'Fraud' Rp 2,5 Triliun yang Diungkap oleh Sri Mulyani

Ini 4 Perusahaan Terindikasi "Fraud" Rp 2,5 Triliun yang Diungkap oleh Sri Mulyani

Whats New
[POPULER MONEY] Polemik Kenaikan PPN 12 Persen | Sri Mulyani Laporkan Dugaan 'Fraud' 4 Debitor LPEI

[POPULER MONEY] Polemik Kenaikan PPN 12 Persen | Sri Mulyani Laporkan Dugaan "Fraud" 4 Debitor LPEI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com