JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) memprediksi angka inflasi hanya ada di kisaran 0,41 persen pada Januari 2020. Angka tersebut merupakan inflasi bulanan terendah sejak 2016.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, rata-rata inflasi bulanan sejak 2016 sampai 2019 sebesar 0,64 persen.
"Ini (inflasi Januari 2020) alhamdulillah lebih rendah dari histori-nya," ujarnya di Kompleks BI, Jakarta, Jumat (10/1/2020).
Baca juga: Sri Mulyani Bantah Anggapan Inflasi Rendah Karena Daya Beli Lesu
Perry mengatakan, inflasi Januari 2020 disebabkan naiknya sejumlah bahan pangan akibat tingginya curah hujan yang mengguyur Indonesia.
Adapun indeks harga komoditas (IHK) penyumbang inflasi tertinggi bersumber dari cabai merah dan bawang merah.
"Memang ada beberapa dari pola musimannya, juga karena dampak cuaca hujan, beberapa komoditas makanan mengalami kenaikan," kata dia.
Baca juga: BI Sebut Dampak Gejolak Iran Vs AS Tak Signifikan ke Rupiah
"Seperti cabai merah inflasinya di bulan Januari 0,16 persen, demikian juga bawang merah 0,05 persen," sambungnya.
Sementara itu sejumlah komoditas yang mengelami penurunan yakni transportasi dan Bahan Bakar Minyak (BBM).
Perry menyebut, daerah penyumbang inflasi tertinggi terletak di Jawa Tengah.
Adapun untuk akhir 2020, BI tetap meyakini angka inflasi akan terjaga di bawah kisaran 3,5 persen.
Baca juga: 5 Fakta soal Orang Terkaya Afrika Pemborong 10.000 Mobil Desa Indonesia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.