Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Boeing Punya CEO Baru, Ini Pekerjaan Rumahnya

Kompas.com - 13/01/2020, 07:10 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNN

NEW YORK, KOMPAS.com - Boeing, Senin (13/1/2020), resmi memiliki CEO baru Dave Colhoun setelah Dennis Muilenburg resmi dipecat beberapa waktu lalu. Dengan jabatan barunya tersebut, Colhoun memiliki segudang pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.

Dikutip dari CNN, menyelesaikan masalah yang saat ini menimpa Boeing paska kecelakaan yang terjadi Oktober 2018 dan Februari 2019 lalu adalah pekerjaan terberat di perusahaan di Amerika.

Colhoun memiliki tugas untuk bisa menerbangkan kembali pesawat 737 Max yang dikandangkan di semua negara di dunia. Langkah awal untuk menyelesaikan krisis yang telah merugikan perusahaan hingga miliaran dollar AS.

Selain itu, dia juga harus bekerja untuk mengembalikan kepercayaan publik terhadap keamanaan dan kualitas akibat dua kecelakaan yang menewaskan 346 jiwa tersebut.

Baca juga: MAX 8 Menjadi Lembar Penutup bagi Serial Boeing 737

Untuk bsia dianggap berhasil dalam menjalankan tugasnya, Calhoun yang sebelumnya sempat bekerja di General Electric (GE), perusahaan ekuitas swasta Blackstone dan juga perusahaan rating media Nielsen harus mendapatkan kembali kepercayaan dari beberapa kelompok.

"Apa yang dibutuhkan Boeing saat ini? Perusahaan itu butuh pimpinan yang menginsipirasi," ujar analis kedirgantaraan dari bank of America Merill Lynch Ron Epstein.

"Anda memiliki tenaga kerja yang terdemoralisasi oleh apa yang terjadi. Anda harus membuat penumpang pesawat kembali nyaman, membuat regulator nyaman. Anda harus menjadi operator yang baik lantaran sebagian besar rantai produksi Anda ditutup. Bisakah Dave melakukan semua itu? Saya tidak yakin," lanjut dia.

Baca juga: Boeing Akhirnya Pecat Dennis Muilenburg dari CEO

Selain itu, Colhoun tak memiliki banyak waktu untuk merampungkan itu semua. Pasalnya, Calhoun berusia 63 tahun akhir tahun ini. Boeing belum pernah memiliki CEO yang lebih tua dari 65 tahun dalam 50 tahun terakhir. Itu artinya kemungkinan Calhoun hanya bekerja selama 2 tahun.

Mengembalikan citra Boeing adalah salah satu hal yang sangat penting. Sebab, salah salah satu dari dua produsen pesawat terbesar di dunia tersebut beberapa waktu lalu sempat mendapatkan kritik dari pegawainya mengenai produksi 737 Max serta keamaan dari pesawat jenis tersebut.

Pegawai tersebut mendeskripsikan 737 Max sebagai pesawat yang didesain oleh badut dan diawasi monyet.

Baca juga: Boeing Hentikan Produksi 737 Max, Ekonomi AS Kian Tertekan

Epstein pun mengatakan, yang terpenting untuk dilakukan Colhoun saat ini adalah menjembatani pemerintah dengan perusahaan.

"Sebab, hubungan keduanya adalah yang paling banyak terluka," ujar dia,

Namun demikian, Colhoun masih memiliki kabar baik. Boeing sebagai perusahaan raksasa cukup sehat secara finansial terutama untuk bertahan dari krisis.

Berdasarkan data laporan keuangan per 30 September, Boeing tercatat memiliki dana tunai sebesar 10,9 miliar dollar AS.

Selain itu, perusahaan juga tercatat memiliki peringkat kredit yang cukup baik untuk dapat mengumpulkan dana tambahan dari pasar modal jika dibutuhkan.

Baca juga: Boeing Resmi Hentikan Produksi 737 MAX

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com