Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Gunung Meletus, Bandara di Manila Tutup

Kompas.com - 13/01/2020, 08:11 WIB
Rina Ayu Larasati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber Reuters

MANILA, KOMPAS.com - Otoritas bandara internasional Manila terpaksa menutup operasional bandara karena adanya letusan gunung merapi. 

Dikutip dari Reuters Senin (13/01/2020), letusan Gunung Taal menghasilkan abu setinggi 1 km  disertai dengan suara gemuruh dan getaran. Aktivitas gunung tersebut dinilai dapat menyebabkan erupsi berbahaya dalam beberapa minggu.

"Operasi penerbangan di Bandara Internasional Ninoy Aquino untuk sementara ditangguhkan karena abu vulkanik dari letusan Gunung Api Taal," sebut Otoritas Bandara Internasional Manila melalui akun twitter resminya.

Penumpang diminta berkoordinasi dengan maskapai penerbangan masing-masing untuk perincian tentang jadwal penerbangan.

Baca juga: Ekspansi ke Luar Negeri, Waskita Karya Garap Proyek di Manila dan Mekkah

Abu yang menghujani Manila membuat 172 penerbangan batal masuk dan keluar dari bandara internasional pada hari Minggu.

General Manager Ed Monreal mengatakan, penerbangan juga akan ditangguhkan pada hari Senin karena ada abu di landasan.

Sementara itu kantor Presiden Rodrigo Duterte memerintahkan meliburkan para pegawai pemerintah di ibukota. Sementara perusahaan swasta juga diharapkan melakukan kebijakan serupa.

Di Manila, antrean panjang terbentuk di toko-toko yang menjual masker wajah. 

Hal itu seiring dengan peringatan pihak berwenang akan kemungkinan masalah pernapasan bagi orang-orang dengan penyakit pernapasan. 

Pihak berwenang meminta masyarakat untuk tetap tinggal di dalam ruangan dan menggunakan masker debu ketika pergi keluar.

Baca juga: Jonan Ancam Pindahkan Pegawainya Jadi Penjaga Gunung Api, Mengapa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com