Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertumbuhan Kegiatan Usaha Melambat

Kompas.com - 13/01/2020, 15:38 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) mengungkapkan pertumbuhan kegiatan usaha melambat pada triwulan IV-2019. Hal itu diketahui berdasarkan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU).

Perlambatan tersebut sejalan dengan pola historis perkembangan kegiatan usaha yang cenderung melambat pada akhir tahun.

"Hal ini tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) pada triwulan IV 2019 sebesar 7,79 persen, lebih rendah dari 13,39 persen pada triwulan sebelumnya," tulis BI dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Senin (13/1/2020).

Baca juga: Kerugian Dunia Usaha Akibat Banjir 2020 Capai Rp 1 Triliun

Masih positifnya kegiatan usaha didorong oleh kegiatan usaha di sektor keuangan, real estate dan jasa perusahaan, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor jasa-jasa, serta sektor pengangkutan dan komunikasi.

Sejalan dengan perkembangan kegiatan usaha tersebut, kapasitas produksi terpakai dan penggunaan tenaga kerja pada triwulan IV-2019 tercatat lebih rendah dibandingkan dengan kondisi pada triwulan sebelumnya.

Sementara itu, kondisi keuangan dunia usaha dari aspek likuiditas dan rentabilitas tetap baik, diikuti dengan akses kredit perbankan yang berjalan normal.

Responden memprakirakan kegiatan usaha pada kuartal I-2020 akan membaik. Hal ini terindikasi dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) prakiraan kegiatan usaha yang meningkat menjadi 10,70 persen.

Baca juga: Investasinya Anjlok, Asabri Mengaku Punya Upaya Mitigasi

Peningkatan tersebut bersumber dari kegiatan usaha pada sektor Keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahaan, sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan, serta sektor Industri Pengolahan.

Peningkatan tersebut juga diprakirakan akan diikuti oleh penggunaan tenaga kerja yang lebih tinggi.

Bank Indonesia juga mencatat kinerja industri pengolahan pada triwulan IV 2019 tumbuh melambat dibandingkan dengan kinerja pada triwulan sebelumnya.

Hal ini terindikasi dari Prompt Manufacturing Index (PMI) Bank Indonesia sebesar 51,50 persen pada triwulan IV 2019, lebih rendah dari 52,04 persen pada triwulan III 2019.

Baca juga: Awas Penipuan, Gojek Hanya Terima 3 Cara Pembayaran Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com