Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak, 3 Kesalahan Keuangan yang Harus Dihindari di Usia 30-an

Kompas.com - 13/01/2020, 16:44 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Keputusan keuangan yang Anda buat di usia 30-an, sadar atau tidak, dapat memberikan dampak besar terhadap masa depan Anda.

"Uang hanyalah alat. Ketika kita belajar untuk menggunakan uang secara bijak, maka kita dapat menjalani hidup sesuai yang kita inginkan," kata perencana keuangan bersertifikat Marguerita Cheng seperti dikutip dari CNBC, Senin (13/1/2020).

Agar masa depan Anda cerah, maka ada beberapa kesalahan keuangan yang harus Anda hindari di usia 30-an. Apa saja? Berikut uraiannya.

1. Tidak menyusun tujuan keuangan

Jika Anda sama sekali belum menyusun tujuan keuangan, maka usia 30-an adalah saat yang tepat untuk menyusun rencana keuangan jangka pendek maupun jangka panjang. Hal ini diungkapkan oleh Ryan Marshall, perencana keuangan bersertifikat di Ela Financial Group.

"Hampir setiap orang berusia 60 tahun yang saya temui berharap dapat mulai memikirkan tentang pensiun atau tujuan keuangan ketika mereka berusia 30-an atau lebih muda," kata Marshall.

Baca juga: 4 Kesalahan Keuangan Paling Umum yang Kerap Tak Disadari

Adapun Douglas Boneparth, presiden dan pendiri Bone Fide Wealth mengungkapkan, usia 30-an adalah saat yang tepat untuk merencanakan keuangan, baik jika Anda ingin menabung untuk pensiun, menciptakan dana darurat, atau membeli rumah.

"Tidak menyusun tujuan-tujuan (keuangan) adalah kesalahan terbesar yang dibuat seseorang di usia 30-an, karena menyusun tujuan keuangan membutuhkan arag keuangan dan menciptakan linimasa untuk mencapai hal-hal baik dalam hidup, seperti kemerdekaan finansial, membeli rumah, memiliki anak, dan memulai bisnis," ungkap Boneparth.

2. Tidak menabung untuk pensiun

Sejumlah pakar keuangan berulang kali menekankan pentingnya menabung untuk pensiun sejak dini.

Perlu diingat bahwa Anda tidak bisa mengulang waktu dalam hal menyisihkan penghasilan untuk masa depan Anda.

"Anda tidak bisa membalikkan waktu dalam hal menyisihkan (penghasilan) untuk masa depan. Jadi, ini adalah kesalahan yang harus Anda hindari," sebut Kaleb Paddock, perencana keuangan bersertifikat di Ten Talents Financial Planning.

"Bidik 15 persen dari penghasilan Anda disisihkan untuk masa depan," jelasnya.

Baca juga: Mau Menabung untuk Masa Pensiun? Simak 4 Hal Penting Ini

3. Tidak melacak pengeluaran

Di usia 30-an, Anda harus melacak ke mana perginya uang Anda.

"Belanja tanpa pertimbangan setiap hari dapat menumpuk dan ini bisa menjadi perusak terbesar kekayaan. Belanja lebih sedikit dari pendapatan adalah kunci untuk memupuk kekayaan. Ini tidak mudah, namun sederhana," terang Kristin O'Keeffe Merrick, penasihat keuangan di O’Keeffe Financial Partners.

Agar terhindar dari perilaku boros, jelas Boneparth, maka Anda harus mengatur arus kas Anda. Mulailah dengan memonitor kebiasaan belanja Anda selama periode 30 hari.

Setelah menulis setiap pembelian yang Anda buat dan setiap pengeluaran, Anda akan mulai memperhatikan pola ke mana perginya uang Anda dan pos pengeluaran mana yang dapat ditekan.

"Salah satu hal terberat dalam keuangan personal adalah menyeimbangkan antara gaya hidup yang nyaman dan menabung secara konsisten. Satu-satunya jalan untuk itu adalah benar-benar memahami bagaimana uang masuk dan keluar dalam hidup Anda," papar Boneparth.

Baca juga: Ingin Bebas dari Utang di 2020? Pangkas 5 Pengeluaran Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com