Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementerian BUMN: Ada Investasi Asabri di Saham-saham yang Tidak Bagus

Kompas.com - 13/01/2020, 19:47 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengakui adanya penurunan portofolio saham yang dimiliki oleh PT Asabri (Persero).

Staf Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, hal tersebut terjadi karena manajamen Asabri menaruh modal di perusahaan yang sahamnya kurang baik.

“Dari laporan yang kami terima, memang ada investasi (Asabri) di saham-saham tidak bagus, yang sebabkan memang perlu dibenahi,” ujar Arya di Jakarta, Senin (13/1/2020).

Baca juga: Rombak Direksi Asabri, Erick Thohir Mau Minta Masukan dari Prabowo

Arya menambahkan, untuk menanggulangi anjloknya portofolio saham milik Asabri, pihaknya tengah mencari solusinya.

Namun, solusi tersebut tidak akan sama skemanya dengan yang dilakukan untuk PT Asuransi Jiwasraya (Persero).

“Kalau Jiwasraya bisa masuk investor, karena kan bisnis jual produk, maka mekanisme Jiwasraya tak bisa seperti Asabri. Dia (Asabri) asuransi sosial tak jual produk. Kita sedang cari solusi untuk mereka (Asabri),” kata Arya.

Baca juga: Benny Tjokro dan Heru Hidayat Punya Utang di Asabri

Untuk mencari solusi Asabri, lanjut Arya, Kementerian BUMN perlu berkoordinasi dengan stakeholder lainnya. Misalnya seperti dengan Kementerian Politik, Hukum dan Keamanan, Kementerian Pertahanan dan Kementerian Keuangan.

“Nanti kita laporkan ke pak Mahfud (Menkopolhukam) pak Menhan (Prabowo Subianto) gimana penanggulangan Asabri,” ucap dia.

Sebagai informasi, saham-saham milik PT Asabri mengalami penurunan sepanjang 2019. Bahkan, penurunan harga saham di portofolio milik Asabri terjadi sekitar 90 persen.

Misalnya, harga saham PT Alfa Energi Investama Tbk (FIRE) yang terkoreksi 95,79 persen di 2019 lalu ke level Rp 326.

Lalu, saham PT SMR Utama Tbk (SMRU) yang turun sebesar 92,31 persen ke angka Rp 50. Di saham tersebut, Asabri memiliki kepemilikan saham sebanyak 6,61 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com