Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dongkrak Ekspor Ikan, Ini yang Dilakukan KKP

Kompas.com - 15/01/2020, 22:14 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) berupaya mendorong kinerja ekspor komoditas perikanan.

Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan kinerja ekspor yang selalu meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2019 saja, nilai ekspor hasil perikanan meningkat 10,8 persen mencapai Rp 73 miliar.

Rinciannya, ekspor untuk komoditi perikanan konsumsi naik 10,1 persen, ekspor untuk komoditi perikanan non konsumsi naik 32 persen, volume ekspor untuk komoditi perikanan konsumsi hidup naik 24 persen.

Baca juga: Beda dengan Susi, Edhy Hibahkan 7 Kapal Maling Ikan untuk Nelayan

Selain itu, komoditi perikanan konsumsi Non hidup naik 27 persen, volume ekspor untuk komoditi perikanan non konsumsi hidup naik 21 persen, dan komoditi perikanan non konsumsi non hidup naik 47 persen.

Guna menaikkan ekspor, BKIPM akan terus melakukan penjaminan kesehatan ikan, mutu, dan keamanan hasil perikanan.

"Hal tersebut juga membantu ekspor hasil perikanan Indonesia diterima di berbagai negara di dunia," kata Kepala BKPIM, Rina, dalam siaran pers, Rabu (15/1/2020).

Baca juga: Datang ke Natuna, Ini Janji Edhy Prabowo ke Nelayan

Rina bilang, penjaminan kesehatan ikan, mutu dan keamanan hasil perikanan dilakukan melalui penerapan Cara Karantina Ikan yang baik (CKIB) di unit usaha pembudidaya ikan dan penerapan sistem Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP) di unit pengolahan ikan (UPI).

Diperlukan pula penerbitan Health Certificate (HC) sebagai jaminan bahwa produk yang diekspor sehat dan aman untuk dikonsumsi manusia.

“Dengan penjaminan ini, hasil perikanan Indonesia telah diterima 158 negara di dunia dan mampu bersaing di pasar internasional,” ungkap Rina.

Adapun, pasar utama ekspor hasil perikanan meliputi Amerika Serikat, China, Jepang, Malaysia, Taiwan, Thailand, Singapura, Vietnam, Italia, dan Hong Kong.

"Komoditas utamanya antara lain udang, tuna dan jenis pelagis lainnya, cumi-cumi/gurita, rajungan, ikan demersal, tilapia, serta rumput laut," kata Rina.

Baca juga: Edhy Prabowo Soal 1.000 Kapal di Natuna: Kita Harus Cool Sikapi Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com