Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertumbuhan Kredit Bank pada 2019 Seret, Hanya 6,08 Persen

Kompas.com - 16/01/2020, 11:58 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakan, pertumbuhan kredit industri perbankan hingga akhir 2019 hanya 6,08 persen.

Angka tersebut jauh lebih rendah dari pertumbuhan kredit tahun lalu yang mencapai 11,7 persen (year on year/yoy).

Wimboh mengatakan, dinamika perekonomian global dengan berbagai fluktuasi memberikan kondisi yang tidak mudah bagi perekonomian, khususnya industri perbankan domestik.

"Untuk industri perbankan, pertumbuhan kredit domestik hanya 6,08 persen jauh di bawah tahun lalu yang mencapai 11,7 persen," ujar dia ketika memberi paparan dalam Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2020 di Jakarta, Kamis (16/1/2020).

Dari segi kualitas aset juga menunjukkan penurunan dengan indikator rasio kredit bermasalah (NPL) yang naik menjadi 2,53 persen (gross) pada 2019 dibanding 2,3 persen pada 2018.

Baca juga: Pertumbuhan Kredit Bank Seret dan Likuiditas Ketat hingga Tahun Depan

Kondisi likuiditas perbankan cenderung masih ketat dengan rasio pinjaman terhadap simpanan (loan to deposit ratio/LDR) yang meningkat menjadi 93,6 persen pada 2019. Namun, LDR menurun dibanding 2018 yang sebesar 94 persen.

Secara lebih rinci Wimboh menjelaskan pertumbuhan kredit sebagian besar dikontribusikan oleh sektor konstruksi yang tumbuh sebesar 14,6 persen dan kredit rumah tangga sebesar 6,6 persen. Kemudian untuk sektor pertanian, pengolahan, dan perdagangan besar masing-masing tumbuh 4,23 persen, 3,23 persen dan 3,08 persen.

Adapun berdasarkan jenis penggunaan, pertumbuhan kredit terus tumbuh membaik khusus di kredit investasi yang mencapai 13,18 persen.

Sementara kredit modal kerja dan kredit konsumsi turun dari 13,03 persen di 2018 menjadi 2,55 persen di 2019 untuk kredit modal kerja.

"Di tahun 2020 ini ada potensi pertumbuhan, dan kebanyakan penyaluran kredit investasi ini di infrastruktur, ini sudah sesuai dengan skenario kita," jelas Wimboh.

Selain itu Wimboh juga menjelaskan, berdasarkan BUKU, bank BUKU IV hanya mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 7,8 persen, melambat jika dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 12,3 persen, BUKU III 2,4 persen dari yang sebelumnya 12,3 persen, BUKU II 8,4 persen dari 8,8 persen dan BUKU I 6,4 persen dari 2,32 persen.

"Pertumbuhan kredit ini didominasi oleh bank BUKU IV, sehingga terlihat masih ada segmentasi," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com