Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Transisi ke Pertamina, Chevron Sudah Tidak Mengebor Blok Rokan

Kompas.com - 20/01/2020, 20:32 WIB
Rully R. Ramli,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) menyatakan, sudah tidak ada lagi pengeboran sumur baru di Blok Rokan. Bahkan, pengeboran sumur baru terakhir kali dilakukan pada tahun 2018.

Presiden Direktur CPI Albert Simanjuntak mengatakan, langkah tersebut dilakukan perusahaan jelang transisi hak kelola dengan PT Pertamina (Persero).

Selain itu, kontrak hak kelola Blok Rokan CPI juga akan berakhir pada Agustus 2021. Oleh karenanya proses pengeboran sumur baru dinilai sudah tidak lagi menguntungkan atau ekonomis.

"Mengingat saat ini kami sudah nggak ekonomis untuk bor sumur. Kami tidak melakukan pengeboran, terakhir pengeboran 79 sumur tahun 2018," ujarnya di Gedung DPR, Jakarta, Senin (20/1/2020).

Baca juga: Jonan: Pertamina Jangan Hanya Menunggu Blok Migas yang Jatuh Tempo Saja

Dengan tidak dilakukannya pengeboran sumur baru, Albert meyakini akan berdampak terhadap penurunan lifting migas.

CPI mencatat, sepanjang tahun lalu realisasi lifting minyak mencapai 190.000 barel per hari.

Sementara untuk tahun ini, CPI mentargetkan dalam work program and budget  (WPnB) atau rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) lifting minyak sebesar 161.000 barel per hari.

"Akan tetapi per 16 Januari kami produksi 185.000 barel per hari," kata dia.

Alih-alih melakukan pengeboran, Albert menambahkan, tahun ini CPI akan fokus melalukan kerja ulang dengan teknologi digital. Kegiatan tersebut berupa pemilihan kandidat sumur yang bisa dikerjakan dan meminimalisasi down time.

Selain itu, CPI juga memperbaiki stimulasi terhadap sumur, optimasi artificial lift, dan melakukan proses yang lebih efisien.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com