Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TGS Global Holdings Gandeng 10 Perusahaan Nasional untuk Ekspansi ke Kongo

Kompas.com - 23/01/2020, 10:12 WIB
Elsa Catriana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - The Sandi Group (TSG) Global Holdings bersama partner bisnisnya yaitu PT TSG Utama Indonesia dan Titan Global Capital Pte Ltd menggandeng 10 perusahaan Indonesia untuk berkolaborasi dan melakukan ekspansi bisnis ke Republik Demokratis Kongo, Afrika.

Adapun 10 perusahaan Indonesia ini meliputi, PT Wijaya Karya (Persero), PT Merpati Nusantara Airlines (Persero), PT Len Industri (Persero), PT Dirgantara Indonesia (Persero), PT Industri Kereta Api atau INKA (Persero), PT Naga Putih Nusantara (NPN) dan PT Nabati Agro Sumatera (NAS), PT Widodo Makmur Unggas (WMU), PT LMP Property & Construction dan PT Aero Bahteranusa Palapa (ABP).

CEO TSG Global Holdings Rubar Sandi mengatakan kolaborasi ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan Indonesia Africa Forum (IAF) 2018 dan Asia Africa Insfrastructure Dialogis 2019 yang dilaksanakan di Bali.

"Skema kolaborasi yang dilakukan ini berupa joint Operation bisnis tapi ada juga yang beberapa Join Venture terutama dengan pihak swasta," ujarnya di Jakarta, Rabu (22/1/2020).

Baca juga: Indonesia Buka Peluang Perdagangan dengan Negara-negara Afrika

Di Republik Demokratik Kongo, TSG Global Holding bersama WIKA dan LEN akan mengerjakan pembangunan electric solar panel berkapasitas 200 Megawatt (MW). Proyek ini juga akan berkolaborasi dengan Sunplus S.A.R.L .

Selain megaproyek solar panel dan bendungan, bersama PT. INKA, TSG Global Holdings juga akan berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur kereta sepanjang 1.700 kilometer, pembelian rolling stock hingga Light Raul Transit (LRT) dari kota ke bandara di DRC.

Sementara di sektor penerbangan, TSG Global Holding bersama Merpati Nusantara Airlines akan menjalin kerjasama dengan beberapa perusahaan penerbangan di Afrika khususnya DRC untuk membuka rute pengangkutan Cargo Indonesia-Afrika. Termasuk juga kerja sama dalam hal Maintenance Repair and Overhaul (MRO) dan Training Centre.

Rubar juga mengatakan alasan pihaknya memilih mengembangkan bisnis ke Republik Demokratik Kongo dikarenakan saat ini beberapa investor USA sedang membuat target investasi di Asia Tenggara dan Afrika.

Terlebih lagi pemerintah USA memberikan dukungan penuh kepada investor yang memiliki rencana investasi di Asia Tenggara dan Afrika.

Rubar berharap kolaborasi ini dapat memberikan manfaat besar bagi kemajuan pembangunan Republik Demokratik Kongo dan perusahaan-perusahaan Indonesia sekaligus menjadi langkah nyata atas hubungan baik antara Indonesia dengan Afrika.

"Dengan adanya kolaborasi ini, ke depan akan lebih banyak lagi kegiatan bisnis antara perusahaan Amerika dengan perusahaan Indonesia baik untuk kegiatan bisnis di Indonesia sendiri maupun di luar negeri," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com