Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak, 4 Tips Aman Transaksi dengan Akun Gojek

Kompas.com - 24/01/2020, 06:33 WIB
Wayan A. Mahardhika,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Baru-baru ini publik dikejutkan dengan maraknya pencurian online, yang dilakukan oleh para oknum baik peretasan atau rekayasa sosial.

Wartawan senior Ilham Bintang sampai artis Maia Estianty beberapa waktu lalu mengalami kerugian materi lewat teknologi digital.

Menurut Chief Information Security Gojek George Do, modus tersebut sebenarnya sudah menjadi masalah dunia, tidak hanya di Indonesia.

Untuk itu, masyarakat perlu mengetahui cara menghindari aksi semacam ini.

Baca juga: Gojek Siapkan Teknologi Untuk Memitigasi Penipuan

Berikut ini beberapa cara menghindari beberapa langkah aman menghindari pencurian online di akun Gojek.

1. Gunakan PIN atau e-mail untuk verifikasi kedua

Biasanya jika Anda teliti, setiap layanan transaksi digital seperti Gojek akan menawarkan Anda menggunakan verifikasi PIN atau e-mail selain dari Kode One Time Password (OTP) yang didaftarkan lewat nomor ponsel.

"Selain OTP sebenarnya setiap aplikasi menawarkan beberapa verifikasi lainnya berupa password, email, ataupun PIN agar memperkuat keamanan data user," kata George di Jakarta, Kamis (23/1/2020).

2. Jaga kode OTP dan data pribadi

George juga memperingatkan kepada pengguna agar jangan pernah memberikan kode verifikasi, OTP dan PIN yang bersifat rahasia kepada siapapun, bahkan kepada pihak yang mengaku dari Gojek.

"Kode OTP itu sangat penting, Anda tak akan memberitahukan itu pada siapapun," katanya

Selain itu, jangan pernah memberikan informasi data pribadi seperti KTP, nomor kartu debit dan kartu kredit kepada pihak manapun.

Baca juga: Awas Penipuan, Gojek Hanya Terima 3 Cara Pembayaran Ini

3. Jangan melakukan transaksi di luar aplikasi Gojek

Jangan pernah melakukan transaksi di luar aplikasi Gojek. Mitra pengemudi dan rekan usaha Gojek seperti restoran atau toko tidak pernah meminta Anda untuk transfer ke rekening bank, akun virtual, atau uang elektronik lain.

Pembayaran akan langsung dipotong dari saldo GoPay/Paylater pengguna atau pengguna membayar tunai ke mitra saat pemesanan diantar.

4. Jangan mudah percaya

Jangan pernah percaya dan menuruti permintaan yang mengaku mitra driver atau merchant Gojek untuk memencet atau menelepon nomor berawalan *21*, *22, *500, dan nomor aneh lainnya dengan alasan apapun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com