Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyantap Laba Bisnis Ayam Geprek, 4 Bulan Bisa Balik Modal

Kompas.com - 26/01/2020, 08:45 WIB
Yoga Sukmana

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Makanan berbasis ayam hingga kini memang tidak ada matinya. Salah satunya adalah ayam geprek. Ayam krispi berbalur sambal bawang ini sampai sekarang masih menjadi salah satu makanan favorit banyak kalangan, baik itu kalangan muda atau dewasa.

Inilah yang membuat penjaja ayam geprek masih bertaburan di banyak tempat. Baik itu dalam bentuk gerobakan hingga rumah makan. Lokasinya pun tersebar, mulai dari di lingkungan perumahan hingga ke pusat belanja.

Melihat potensi bisnis yang masih menjanjikan tersebut, Michael Yo pun mencoba peruntungan di bisnis kuliner tersebut. Ia lantas mendirikan gerai ayam geprek dengan label Ayam Ngemper di bilangan Karawaci, Tangerang pada 2015.

"Bisnis makanan ini sangat disukai masyarakat Indonesia, apalagi ditambah nasi dan sambal," tuturnya kepada KONTAN.

Baca juga: Bisnis Minuman Boba dengan Rp 8 Juta, 2 Bulan Bisa Balik Modal

Insting bisnisnya pun berjalan. Seiring berjalannya waktu, jumlah gerai milik pribadi mulai bertambah. Dan hingga kini ada empat gerai yang masih tersebar di sekitar Karawaci.

Melihat hasil yang menjanjikan tersebut, ia pun berencana melakukan ekspansi bisnis lebih lanjut. Caranya adalah dengan menawarkan kemitraan usaha. Langkah ini mulai ia jalani sejak Juli 2019.

Sampai saat ini, jumlah gerai milik mitra yang bergabung dengannya sudah mencapai enam gerai. Lokasinya pun tersebar di beberapa titik di areal Jabodetabek.

Baca juga: Menggiurkan, Tawaran Kemitraan Ayam Geprek dari Surabaya

Saat ini Michael menawarkan satu paket kemitraan Ayam Ngemper dengan nilai investasi sebesar Rp 49 juta.

Dengan investasi sebesar itu, mitra akan mendapatkan fasilitas yang meliputi booth portable, perlengkapan, peralatan masak, seragam, media promosi, kompor, bahan baku seperti tepung ayam dan kemasan untuk 100 porsi.

Masa berlakunya kemitraan ini selama tiga tahun. Selain paket tersebut, mitra juga bakal dikenakan franchise fee sebesar Rp 25 juta selama periode tiga tahun kemitraan tersebut.

Baca juga: Makan di Restoran dengan Kartu Kredit BCA, Dapatkan Diskon hingga Rp 1 Juta

Untuk menjaga kualitas produk, Michael mewajibkan mitra memasok bahan baku seperti sambal dan tepung dari pihak pusat. Tapi ia tidak menjelaskan untuk pasokan bahan baku ayam.

Saat beroperasi, Ayam Ngemper menyajikan aneka menu. Mulai dari ayam goreng, lele goreng, tahu, tempe dan lainya. Plus aneka sambal.

Ada sambal matah, sambal terasi, sambal dadak dan lainnya. Harganya mulai dari Rp 3.000 sampai Rp 20.000 per menu.

Baca juga: Garuda Indonesia Tebar Promo, Diskon Tiket hingga 71 Persen

Dengan skema kemitraan itu, Michael menargetkan mitra bisa balik modal dalam waktu empat bulan sampai lima bulan saja.

Asalkan bisa memenuhi target penjualan per hari minimal 75 porsi yang setara dengan Rp 2 juta per hari.

"Keuntungan bersihnya bisa 30 persen per porsi.” terangnya.

Michael menargetkan mitra yang bergabung bisa 100 mitra di akhir tahun ini. (Reporter: Venny Suryanto | Editor: Markus Sumartomjon)

Baca juga: Virus Corona Merebak, McDonalds Tutup Restoran di 5 Kota di China

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Menyantap laba dari geprekan Ayam Ngemper

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com