Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani Minta Prabowo Efisien Kelola Anggaran Rp 127 Triliun

Kompas.com - 26/01/2020, 11:33 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bijak dan efisien dalam mengelola anggaran kementerian yang dipimpinnya.

Pasalnya, Kemenhan diberi porsi anggaran paling besar dibanding instansi lainnya yakni sebesar Rp 127 triliun pada 2020.

“Kemenhan anggarannya berasal dari rupiah murni yang diambil dari pajak, pinjaman dalam negeri dan pinjaman luar negeri," ujar Sri Mulyani di akun Instagram resminya, @smindrawati yang dikutip Kompas.com pada Minggu (26/1/2020).

Baca juga: BPK Sebut Kasus Jiwasraya Berisiko Sistemik, Ini Kata Sri Mulyani

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Makin besar negara kita nanti, makin perlu kita untuk meningkatkan pertahanan dan keamanan negara karena akan makin banyak negara yang mempunyai interest terhadap negara kita. Ancaman terhadap pertahanan dan keamanan nasional bisa dari dalam dan luar negeri serta dalam bentuk traditional dan non tradisional. Bahkan non state actor (aktor non negara) saat ini dapat lebih mengancam daripada ancaman sebuah negara. Ancaman perang sekarang harus dilihat dari dinamika interaksi antar manusia dan antar negara dimana sekarang dunia bersifat tanpa batas (borderless). Kemenhan anggarannya berasal dari rupiah murni yang diambil dari pajak, pinjaman dalam negeri dan pinjaman luar negeri. Banyak peralatan militer kita dibeli dari luar negeri. Pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) membutuhkan proses yang panjang. Menteri Pertahanan dan Panglima TNI perlu duduk bersama agar belanja alutsista dapat lebih efisien dan memberikan kepastian. Jangan sampai karena ada pergantian pejabat tinggi Kemenhan atau TNI lalu peralatan yang sudah direncanakan akan dibeli, diganti lagi padahal anggarannya sudah disediakan dan prosesnya harus dimulai lagi dari awal. Jadi ini adalah sesuatu yang harus dipikirkan oleh bapak dan ibu sekalian antara kenginan untuk pengadaan, negara sumber barangnya, sumber pembiayaannya dan proses untuk pengadaannya. Inilah yang saya anggap masih ada kelemahan dari proses pengadaan. Saya berharap setiap tahun pelaksanaan anggaran tentu bisa dilaksanakan sesuai dengan perencanaan, sehingga kinerja dari anggaran Kementerian Pertahanan baik untuk belanja prajurit, pegawai dan lain-lain maupun dari sisi belanja barang yaitu untuk pemeliharaan, operasional, dan untuk pembelian barang modal seperti alutsista semuanya bisa dieksekusi sesuai dengan rencana dan dengan baik. Terima kasih dan selamat kepada seluruh Kementerian Pertahanan dan Panglima serta Kepala Staf untuk menyusun strategi dan juga pengadaan barang dan jasa agar pertahanan dan keamanan Republik Indonesia bisa terus kita bangun secara baik. Jakarta, 23 Januari 2020 Rapat Kerja Nasional Kementerian Pertahanan

A post shared by Sri Mulyani Indrawati (@smindrawati) on Jan 24, 2020 at 8:14pm PST

"Banyak peralatan militer kita dibeli dari luar negeri. Pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) membutuhkan proses yang panjang,” sambungnya.

Wanita yang akrab disapa Ani itu menilai Menhan dan Panglima TNI harus duduk bersama agar belanja alutsista dapat lebih efisien dan memberikan kepastian.

Jangan sampai kata dia, karena ada pergantian pejabat tinggi Kemenhan atau TNI lalu peralatan yang sudah direncanakan akan dibeli justru diganti sehingga prosesnya harus dimulai lagi dari awal.

Baca juga: Garuda Indonesia Tebar Promo, Diskon Tiket hingga 71 Persen

Sri Mulyani menganggap selama ini proses pengadaan barang masih ada kelemahan. Dia menginginkan agar proses pengadaan barang di instansi bisa lebih baik lagi.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu ingin pelaksanaan anggaran bisa dilaksanakan sesuai dengan perencanaan, sehingga kinerja dari anggaran Kementerian Pertahanan akan lebih baik.

"Untuk belanja prajurit, pegawai dan lain-lain maupun dari sisi belanja barang yaitu untuk pemeliharaan, operasional, dan untuk pembelian barang modal seperti alutsista semuanya bisa dieksekusi sesuai dengan rencana dan dengan baik,” kata dia.

Baca juga: Lion Air: 7 Penumpang Asal China yang Tiba di Manado Negatif Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com