Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saham McDonald's hingga Nike Rontok akibat Virus Corona

Kompas.com - 28/01/2020, 10:31 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Sumber CNBC

HONG KONG, KOMPAS.com - Virus corona terus menyerang berbagai sektor ekonomi, termasuk saham-saham produk konsumen, seperti sektor makanan, minuman, perhotelan dan produk pakaian.

Mengutip CNBC, Selasa (28/1/2020), analis Wall Street mengeluarkan peringatan tentang pengecer, restoran dan hotel yang berpotensi mengalami kerugian.

Sebab, beberapa bisnis mereka terpaksa ditutup setelah jumlah korban tewas di China terus bertambah, hingga menembus 100 orang.

Baca juga: Pemerintah: Belum Ada Pekerja Migran Indonesia yang Terpapar Virus Corona

Disebutkan, saham merek global Estee Lauder dan Nike dimana keduanya menghasilkan 17 persen dari pendapatan mereka di China juga merosot.

Dua perusahaan ini juga terlihat mengalami penurunan laba per saham, dimana Estee Lauder mengalami penurunan 3 persen hingga 5 persen pada kuartal I 2020.

Saham Nike anjlok 1,7 persen dan Estee Lauder anjlok 4 persen pada Senin (27/1/2020). Hal ini melihat kondisi pasar yang melepas sahamnya karena kekhawatiran kontaminasi Corona yang semakin luas.

Industri pakaian lainnya yang memilki usaha besar di China seperti perusahaan Coach and Kate Spade, Tapestry, Tommy Hilfiger, Calvin Klein, PVH dan Vans juga diproyeksikan akan terdampak.

Baca juga: Produsen Mobil Tarik Pegawainya karena Virus Corona, Industri Manufaktur China Terhenti

Analis Credit Suisse Michael Binetti mengatakan dampak corona bagi usaha retail bisa lebih buruk daripada wabah SARS 2002-2003, karena banyak dari mereka lebih bergantung pada konsumen China.

"China sekarang memiliki pendapatan yang jauh lebih besar untuk merek global. Tingkat pertumbuhan penjualan ritel di China sempat melambat sekitar setengahnya selama puncak penyebaran virus SARS," katanya.

Sementara industri perhotelan, China juga membatasi perjalanan bagi setidaknya 35 juta orang di 15 kota.

Perusahaan hotel Amerika yang memiliki usaha di China termasuk Marriott, Hilton dan Hyatt Hotels juga tak lepas dari dampak corona dimana saham perusahaan jeblok, rata-rata jatuh lebih dari 6 persen masing-masing dalam lima sesi terakhir perdagangan Wall Street.

Baca juga: Tiga Sektor Ini Rentan Terkena Sentimen Virus Corona

Menurut Deutsche Bank, saham kasino juga terpukul karena kunjungan ke wilayah China di Macao turun 60 persen dari tahun ke tahun hingga hari ketiga liburan Tahun Baru China.

Saham Wynn Resorts, Las Vegas Sands dan MGM Resorts International semua di bawah tekanan pada Senin dan turun sebanyak 8 persen.

Sementar usaha restoran, akibat pembatasan perjalanan dan penutupan paksa, beberapa restoran AS yang memiliki bisnis di China juga merasakan dampaknya.

McDonald's, Starbucks, dan Yum China kebanyakan sudah menutup beberapa toko mereka di China sebagai himbauan pejabat setempat.

Para analis khawatir terkait dengan pendapatan jangka pendek mereka karena paparan wabah corona.

"Kami memperkirakan bahwa Starbucks memiliki dampak terbesar yang diukur dengan persentase dari pendapatan sistem WW dan pendapatan operasional, diikuti oleh McDonald's dan Domino," kata analis Guggenheim Matthew DiFrisco.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com