Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Banjir Underpass Kemayoran, Menteri Basuki Sebut Perlu ada Modifikasi Drainase

Kompas.com - 28/01/2020, 18:49 WIB
Rully R. Ramli,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menilai adanya kesalahan dalam sistem serapan air di underpass Kemayoran.

Hal inilah yang menyebabkan terowongan tersebut tergenang banjir hingga ketinggian 2,5 meter pada beberapa waktu lalu.

"Underpass di Indonesia ada sekitar 50. Tapi tidak semua banjir. Artinya ada sesuatu kalau kebanjiran," ujarnya di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (28/1/2020).

Baca juga: Berpacu Waktu, Menteri PUPR Benahi Drainase Tol Hingga Bandara Halim

Basuki pun mengaku sudah melakukan tinjauan langsung untuk mengetahui penyebab terjadinya banjir.

"Jadi saya cek di televisi waktu itu kok masih tebal, saya telpon kepala Balai. Katanya, dari semalam meski dipompa cuma turun 70 cm. Akhirnya, saya datang pagi itu. Lalu saya datangkan sekalian 10 pompa dari Kementerian (PUPR)," tutur dia.

Dari hasil tinjauan tersebut, ia menemukan pompa air yang berada di kawasan tersebut tidak kuat untuk menyurutkan genangan air yang terjadi.

Pasalnya, berdasarkan hasil temuan Kementerian PUPR hanya ada dua pompa yang berfungsi untuk menyerap air di kawasan tersebut.

Oleh karenanya, untuk mengatasi hal tersebut pemerintah perlu melalukan perubahan desain dan teknologi serapan air di kawasan underpass Kemayoran.

"Kemayoran kami evaluasi harus ada modifikasi drainase dan jalan. Jadi jalan turun dan air semua menuju situ. Cuma ada dua pompa tidak kuat. Perlu modifikasi desain," iata dia.

Basuki pun menekankan bahwa seluruh stake holders terkait underpass ini tidak boleh lepas tangan terkait penanganan dan antisipasi banjir.

"Ini Ibu kota negara semua harus tanggung jawab. Tidak ada lagi soal kewenangan," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com