Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLN Siap Mengganti PLTU Tua Menjadi Energi Baru Terbarukan

Kompas.com - 31/01/2020, 14:00 WIB
Kiki Safitri,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT PLN (Persero) siap mengganti PLTU tua diganti dengan EBT (Energi Baru Terbarukan). Hal ini diungkapkan oleh Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini di Kantornya di Jakarta Selatan, Kamis (31/1/2020).

Sebelumnya, Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyebut Pemerintah akan mengganti Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) tua dengan Energi Baru Terbarukan (EBT) melalui investasi asing.

Zulkifli menjelaskan, itu bisa terjadi jika ada pemenuhan dari beberapa aspek pendukung misalkan, pembangkitnya cukup, transmisinya baik, distribusinya baik dan gardu induknya baik.

Baca juga: PLN Lengkapi PLTU dengan Sistem Monitor Emisi

"Kita support yang terkait dengan investasi. Kita juga mendukung kebutuhan listrik untuk ekspor. Dan itu akan kami lakukan sungguh-sungguh kedepan," kata Zulkifli.

Zulkifli juga menyebut memang pihak PLN mendapat mandat untuk menaikkan porsi EBT dari pemerintah, dari yqng sebelumnya 12 persen menjadi 23 persen.

Namun, mengingat investasi EBT cukup mahal saat ini PLN masih melakukan review.

"Itu sedang direview. Kita memang mendapat mandat untuk menaikan porsi EBT kita menjadi 23 persen di tahun 2025 dan kami komit itu. Jadi kami akan siapkan semua inisiatif agar porsi EBT meningkat menjadi 23 persen," jelasnya.

Sebelumnya dukungan akan EBT juga terwujud melalui kesepakatan dengan Abu Dhabi untuk mendirikan PLTS terapung di Cirata Purwakarta.

"Itu 145 mega watt. Itu mudah-mudahan akan menjadi satu PLTS terapung yang terbesar di Asia Tenggara. Tapi itu hanya satu contoh," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com